27 C
Semarang
Saturday, 14 June 2025

Belajar Flora dan Fauna dengan Membuat Kliping

Oleh : Sartikasari, S,Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Belajar IPS memang gampang-gampang susah. Bagi orang yang malas membaca dan menghapal, akan terasa berat jika mempelajari IPS.

Apalagi siswa sekarang kebiasaan membacanya sudah berkurang. Hal ini penulis rasakan setiap melakukan kegiatan belajar mengajar. Sering menjumpai siswa jika disuruh membaca agak malas.

Bagaimana mereka akan mendapatkan nilai yang bagus, kalau tidak suka membaca, karena untuk belajar salah satunya adalah dengan membaca.

Dalam menyampaikan pembelajaran IPS siswa sering kurang antusias. Hal ini ditunjukkan dengan siswa banyak yang tidak memperhatikan, posisi badannya seperti orang yang tertidur. Jika diberi pertanyaan tidak ada yang menjawab, disuruh bertanya diam saja.

Pas tiba waktunya diadakan penilaian harian, mereka kurang siap sehingga banyak yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Jika demikian, guru akan kecewa karena merasa gagal menjadi seorang guru.

Berdasarkan kenyataan di atas maka kegiatan pembelajaran di SMP Negeri 3 Satu Atap Warureja pada materi flora dan fauna kelas VII semester 1 berusaha menjadi lebih menyenangkan dengan melibatkan siswa, sehingga siswa aktif dan merasa dibutuhkan.

Pada pembelajaran tersebut siswa diberi tugas membuat kliping berupa gambar flora dan fauna beserta keterangannya yang tersebar di wilayah Indonesia.

Untuk persebaran flora di Indonesia terbagi menjadi dua kelompok yaitu yang ada di kawasan Indonesia Barat dan kawasan Indonesia Timur. Sedangkan persebaran fauna terbagi menjadi tiga kelompok yaitu fauna bagian barat, tengah, dan timur.

Untuk pembuatan klipingnya siswa diberi tugas untuk mencari gambar-gambar berbagai jenis tumbuhan dan binatang yang termasuk dalam pembagian kelompok flora dan fauna di Indonesia, beserta keterangan atau penjelasannya.

Gambar-gambar tersebut bisa diperoleh dari koran, majalah, internet, atau dari media-media lain. Nanti gambar itu digunting kemudian ditempelkan, diatur sedemikian rupa sehingga kelihatan menarik pada buku kliping. Antara satu siswa dengan siswa yang lain diusahakan materinya berbeda agar bisa saling melengkapi.

Kemudian beberapa peserta didik maju ke depan untuk membacakan beberapa atau sebagian isi dari kliping yang mereka buat. Sedangkan siswa yang lain mendengarkan dan diberi kesempatan untuk bertanya atau menyampaikan pendapatnya.

Mereka saling bergantian maju untuk membaca, bertanya, menyampaikan pendapat, menjawab, sehingga kelas lebih hidup karena ada peran serta dari siswa.

Apabila siswa tidak bisa menjawab pertanyaan dari temannya baru guru memberitahu jawabannya. Jadi kliping yang mereka buat tidak hanya untuk dikumpulkan saja kemudian dinilai, namun kliping itu bisa dijadikan sebagai media pembelajaran.

Dan kliping itu pun nanti bisa ditaruh di perpustakaan untuk kelengkapan buku bacaan, sehingga siswa yang lain pun dapat ikut memanfaatkan.

Kegiatan belajar-mengajar dengan membuat kliping ternyata lebih efektif karena siswa lebih semangat. Mereka tidak hanya membaca materi dari buku teks saja, namun mencari materi dari berbagai sumber.

Kemudian mempelajari sendiri dan juga menyampaikan kepada teman. Mereka juga tertantang untuk memahami karena harus menjawab pertanyaan dari beberapa teman.

Karena pernah membaca dan mendengarkan, apalagi isi kliping terlihat menarik dengan gambar-gambar beraneka warna, maka siswa lebih tertarik untuk belajar.

Sehingga materi akan lebih dipahami. Dengan demikian pembelajaran lebih mengena dan bisa diterima oleh semua pihak yaitu guru dan siswa. Mereka tidak akan jenuh, belajar jadi lebih menyenangkan.

Pembelajaran dengan membuat kliping sesuai dengan pembelajaran kurukulum 13. Karena siswa dituntut aktif, tidak hanya mendengarkan ceramah dari guru yang akan membuat siswa bosan. (bp1/lis)

Guru IPS SMPN 3 Satu Atap Warureja, Kabupaten Tegal


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya