RADARSEMARANG.COM, SIAPA yang tak suka dengan puisi? Kata- kata indah dengan syair yang penuh makna. Terkadang ketika membaca atau mendengarkan puisi, bisa terbawa perasaan.
Menulis puisi merupakan kemampuan bersastra yang perlu dimiliki peserta didik. Tapi menulis puisi tidaklah mudah. Untuk menghasilkan puisi yang indah, diperlukan latihan dan usaha yang sungguh-sungguh.
Menurut H.B Jassin, puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan. Puisi memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu. Pendapat yang sama diungkapkan Sumardi.
Menurutnya puisi adalah sebuah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, serta diberi iringan bunyi yang padu. Sehingga memiliki makna kiasan dan imajinatif.
Pembelajaran menulis puisi, masih banyak kendala. Seperti yang dialami penulis saat mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia. Lebih khusus pada pembahasan menulis puisi di Kelas VI SDN 1 Kalirejo Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal. Dari 20 peserta didik hanya 4 anak yang tuntas. 16 anak lainnya masih mendapat nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Sebagian besar dari peserta didik kesulitan dalam pemilihan judul, pengembangan ide, minimnya perbendaharaan kata dan kesulitan dalam merangkai kata-kata. Dari hal ini penulis berusaha mencari solusi dengan menggunakan gambar sederhana sebagai media pembelajaran.
Media adalah sesuatu yang dijadikan sebagai wadah, alat, atau sarana untuk melakukan komunikasi. Secara umum pengertian media adalah suatu alat perantara atau pengantar yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dan informasi dari suatu sumber kepada penerima sumber (M. Prawiro, 09/10/2020, https://www.maxmanroe.com).
Melalui media gambar sederhana ini diharapkan peserta didik dapat menuangkan ide-idenya. Dengan melihat gambar, kemudian dituangkan dalam kata-kata indah dan dirangkai menjadi kalimat yang penuh makna. Sehingga menghasilkan sebuah puisi berkualitas.
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran ini, pertama: peserta didik diberikan contoh puisi yang sesuai tema pembelajaran. Kemudian peserta didik membaca dan memahaminya. Kedua: Guru menjelaskan puisi tersebut. Mulai dari ciri-ciri objek dan unsur-unsur yang terdapat pada puisi.
Ketiga: guru membagikan gambar. Bisa berupa gambar hewan, benda-benda sekitar, lingkungan sekitar sekolah, tumbuhan dan gambar lainnya yang dapat diunduh dari google. Keempat: Peserta didik diminta untuk memilih dan mengamati gambar yang mereka sukai. Selanjutnya meminta peserta didik untuk menentukan dan mengembangkan ide tersebut menjadi draf puisi. Dari draf puisi kemudian disempurnakan menjadi sebuah puisi utuh.
Pembelajaran menulis puisi dengan media gambar sederhana ini ternyata berdampak positif bagi psikologis peserta didik. Utamanya merangsang keterlibatan emosional.
Selain itu membantu peserta didik dalam mengembangkan idenya. Sehingga tertuang inspirasinya dalam kata dan menjadi suatu kalimat puisi. Sehingga peserta didik merasa senang dan kemampuan peserta didik menjadi berkembang. (*/bud)
–Guru Kelas VI SDN 1 Kalirejo Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal
