32 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Dampak Buruk Bullyng Terhadap Kejiwaan Anak Didik

Oleh : Nina Mutmainah, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Mengutip Widya Ayu dalam buku Cegah dan Stop Bullying Sejak Dini, bullying berasal dari bahasa Inggris yaitu bull yang berarti banteng. Secara etimologi bullying berarti penggertak, orang yang mengganggu yang lemah.

Bullying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.

Faktor-faktor penyebab terjadinya bullying antara lain keluarga, sekolah, lingkungan sosial, dan media baik media masa cetak maupun online. Pelaku bullying seringkali berasal dari keluarga yang bermasalah orang tua yang sering menghukum anaknya secara berlebihan atau situasi rumah yang penuh stres, agresi, dan permusuhan.

Anak akan mempelajari perilaku bullying ketika mengamati konflik-konflik yang terjadi pada orang tua mereka, dan kemudian menirunya terhadap teman-temannya.

Pihak sekolah sering mengabaikan keberadaan bullying ini. Akibatnya anak-anak sebagai pelaku bullying akan mendapatkan penguatan terhadap perilaku mereka untuk melakukan intimidasi terhadap anak lain.

Kondisi lingkungan sosial dapat pula menjadi penyebab timbulnya perilaku bullying. Salah satu faktor lingkungan sosial yang menyebabkan tindakan bullying adalah kemiskinan.

Televisi dan media cetak juga media online membentuk pola perilaku bullying dari segi tayangan yang mereka tampilkan. Survei yang dilakukan salah satu media massa, memperlihatkan bahwa 56,9% anak meniru adegan-adegan film yang ditontonnya, umumnya mereka meniru geraknya 64% dan kata-katanya 43%.

Dampak bullying terhadap kehidupan akademik juga sangat terasa hal ini bisa dibuktikan dengan meningkatnya tingkat depresi, agresi, penurunan nilai akademik, bahkan tindakan bunuh diri. Bullying juga menurunkan skor tes kecerdasan dan kemampuan analisis siswa.

Sekolah perlu menciptakan kultur sekolah yang aman, nyaman, dan sehat sehingga anak dapat berinteraksi dengan teman-teman dengan baik. Sekolah juga perlu memberikan sanksi tegas kepada anak yang melakukan bullying sehingga anak tersebut merasa jera dan tidak melakukan bullying lagi kepada temannya.

Menurut Maryam B Gainau dalam buku Perkembangan Remaja dan Problematikanya, ada cara mengatasi bullying. Antara lain sekolah perlu menciptakan kultur yang aman, nyaman, dan sehat sehingga anak dapat berinteraksi dengan teman-teman dengan baik.

Sekolah juga perlu memberikan sanksi tegas kepada anak yang melakukan bullying sehingga remaja merasa jera dan tidak melakukan bullying lagi kepada temannya.

Guru perlu menanamkan nilai-nilai agama dan moral yang baik sehingga anak bisa saling menghargai dan menghormati.Guru juga perlu melakukan pendekatan konseling kepada anak yang mengalami bullying sehingga anak tidak memiliki trauma berkepanjangan, minder, dan takut untuk bersosialisasi dengan orang lain.

Guru dan orang tua perlu bekerja sama untuk menangani bullying dengan musyawarah yang baik sehingga dapat mencari solusi yang terbaik. (ipa1/lis)

Guru SD Negeri 08 Purwoharjo


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya