26 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Asyiknya Belajar Aritmetika Sosial dengan Gaya belajar Kinestetik

Oleh: Herliena Trie Aprieastutie S. Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman, praktek dan merupakan hasil dari interaksi antara stimulasi, respon. modifikasi memperteguh kelakuan melalui pengalaman.

Belajar menunjukkan apa yang dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran. Kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.

Belajar merupakan kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Berhasil atau kurang berhasilnya suatu pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika siswa berada di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarga sendiri.

Secara lengkap, belajar merupakan suatu proses yang dilakukan individu untuk sebuah perubahan baru secara keseluruhan sebagai pengalaman diri sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Sedangkan setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda-beda ada yang lebih cepat menangkap pelajaran melalui penjelasan secara visual, auditorial, serta kinestik.

Gaya belajar yang merupakan proses belajar siswa dimana harus ada praktiknya. Siswa akan lebih nyaman dengan menyentuh obyek yang ingin dipelajari. Pembelajaran ini mengutamakan pengalaman belajar secara langsung dan menyenangkan bagi siswa.

Pada gaya belajar kinestik ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara seperti membuat poster dan sebagainya sehingga hal ini dapat membantu kemampuan motorik siswa sebagai penunjang belajarnya.

Salah satu keunggulan dari gaya belajar kinestetik adalah senang melakukan eksperimen mempraktikkan kemampuan yang dipelajari. Pada materi Aritmetika sosial di kelas 7G SMP Negeri 41 semarang semester genap buku paket hal 80 ada beberapa kompetensi ketrampilan yang harus dikuasai siswa.

Yang pertama, menentukan harga jual. Kedua, menentukan diskon (potongan harga). Ketiga, berapa besar diskonnya. Keempat, mencari besar harga beli setelah mendapatkan diskon.

Pada kompetensi ketrampilan siswa dituntut untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan diskon. Penulis sebagai guru mata pelajaran matematika SMPN 41 Semarang menggunakan gaya belajar kinestika yang memuat tentang bagaimana sesuatu dicapai melalui urutan tindakan dan langkah-langkah yang harus dilakukan yang bertujuan memberi informasi terkait masalah tertentu.

Hal ini memberikan pengertian bahwa Matematika adalah sesuatu hal dibangun melalui proses atau penalaran deduktif sedangkan proses belajar sendiri merupakan kegiatan dalam memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber pembelajaran.

Untuk mengawali pembelajaran siswa mendapatkan pengetahuan tentang harga beli suatu barang, diskon suatu barang, berapa diskonnya dan berapa yang harus dibayarkan.

Selanjutnya siswa diberikan contoh-contoh gambar dalam pembuatan poster yang mana siswa di erikan pilihan untuk menentukan besar diskon yang akan dipasang dalam poster atau gambar dengan menampilkan produk barang yang akan didiskon, harga jual suatu barang sebelum didiskon dan dibuat dengan memberikan warna yang menarik sehingga pembeli akan merasa tertarik untuk membelinya.

Permasalahan di atas dapat diselesaikan siswa dengan berbagai cara dan jawaban yang berbeda-beda. Siswa mempunyai cara untuk membuat poster yang sederhana dan menarik pembelin. Dari pembelajaran ini siswa berusaha menemukan sendiri konsep-konsep matematika dan menjadikan pembelajaran yang asyik dan bermakna.

Dari tampilan dari beberapa poster menunjukkan bahwa siswa mampu mengekspresikan gambar dengan baik dan benar. Kesimpulan dari pembelajaran Kinestetik ini adalah siswa merasa lebih mudah mempelajarinnya. Pembelajaran dengan menggunakan Kinestetik ternyata menarik bagi siswa sehingga memiliki ketertarikan untuk mencoba dengan pembelajaran kinestetik ini siswa menjadi lebih aktif dan percaya diri. (ipa1/ton)

Guru Matematika SMPN 41 Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya