RADARSEMARANG.COM, Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia. Serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Salah satu dalam mewujudkan pendidikan itu yaitu dalam hal mata pelajaran matematika. Matematika merupakan mata pelajaran untuk menumbuhkembangkan kemampuan berpikir logis, sistematis, dan kritis dalam diri peserta didik untuk menunjang keberhasilan belajarnya dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi Mahendra (2014).
Proses pembelajaran matematika sekolah dasar harus mendapatkan perhatian yang lebih karena peserta didik terkadang mengalami kesulitan dalam mata pelajaran matematika terutama dalam hal berhitung.
Menurut Nurhasanah (2007:243) berhitung adalah mengerjakan hitungan. Kemampuan berhitung dapat diartikan kemampuan anak untuk mengetahui konsep bilangan dengan benda-benda, yang di dalamnya terdapat penjumlahan, pengurangan.
Kemampuan berhitung pada anak sangat penting dikembangkan, karena berhitung digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Masalah yang sering terjadi pada peserta didik dalam mata pelajaran matematika yaitu pada saat berhitung.
Terutama berhitung dalam hal penjumlahan pada peserta didik kelas 1 SDN Sirahan 2. Penjumlahan merupakan materi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
Namun dalam pemahaman materi penjumlahan peserta didik banyak yang mengalami kesulitan dalam menerapakan materi penjumlahan. Hal tersebut terlihat kemampuan berhitung peserta didik yang masih rendah.
Peserta didik masih banyak yang mengalami kesulitan dalam berhitung. Mereka kesulitan dalam menentukan hasil penjumlahan. Banyak peserta didik yang belum memahami materi penjumlahan. Peserta didik kebingungan dalam menghitung penjumlahan.
Untuk mempermudah materi penjumlahan dengan menggunakan media yang dapat menarik dan mempermudah peserta didik dalam memahami materi penjumlahan yaitu dengan media kartu angka bergambar.
Kartu angka bergambar adalah kartu yang berisi lambang bilangan disertai dengan gambar yang jumlahnya sesuai lambang bilangan yang tertulis pada kartu tersebut.
Arsyad (2002: 199) mengatakan kartu bergambar adalah kartu kecil yang berisi gambar, teks atau tanda simbol mengingatkan atau menuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar tersebut.
Dengan media pembelajaran kartu angka bergambar peserta didik akan lebih mudah dalam memahami materi penjumlahan dan lebih bersemangat dalam belajar berhitung materi penjumlahan.
Selain itu peserta didik akan belajar dengan mudah dan lebih menyenangkan. Sehingga dapat menambah semangat dan minat peserta didik dalam belajar berhitung materi penjumlahan.
Dapat disimpulkan penggunaan kartu angka bergambar dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berhitung. Dengan kartu angka bergambar peserta didik akan semakin aktif dalam berhitung penjumlahan.
Penggunaan media kartu angka bergambar ini sangat efektif. Media kartu angka bergambar ini lebih mudah digunakan karena berisi lambang bilangan yang disertai gambar yang jumlahnya sesuai dengan lambang bilangan.
Jadi peserta didik dapat secara langsung menghitung jumlah gambar yang ada di kartu. Dengan media kartu angka bergambar materi lebih mudah dipahami dan pembelajaran lebih menyenangkan. (pf/lis)
Guru SDN Sirahan 2, Kec. Salam, Kabupaten Magelang