RADARSEMARANG.COM, Pendidikan merupakan kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan peserta didik berusaha mengembangkan potensi yang dimilikinya, mengubah tingkah laku ke arah yang lebih baik, dan terampil di bidangnya.
Matematika diajarkan pada semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Tujuannya untuk membekali siswa sejak dini tentang berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Tidak hanya dalam ruang lingkup matematika, namun diharapkan lebih pada penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat dan mudah dari berbagai sumber dan tempat di dunia.
Selain perkembangan yang pesat, perubahan juga terjadi dengan cepat. Karenanya, diperlukan kemampuan untuk memperoleh dan mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Kemampuan ini membutuhkan pemikiran, antara lain berpikir sistematis, logis, kritis yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran matematika.
Agar siswa dapat berpikir secara sistematis, logis, berpikir abstrak, menggunakan matematika dalam pemecahan masalah, serta melakukan komunikasi dengan menggunakan simbol, tabel, grafik, dan diagram yang dikembangkan melalui pembelajaran yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.
Pembelajaran matematika memerlukan media yang sesuai. Karena menurut Mulyasa (2005a:47) suatu faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pembelajaran antara lain belum dimanfaatkannya sumber belajar secara maksimal, baik oleh guru maupun oleh peserta didik. Menurut Djamarah (2002:136) bahan ajar merupakan wahana penyalur informasi belajar.
Menurut Suharta (2001:1) dalam pembelajaran matematika selama ini, dunia nyata hanya dijadikan tempat mengaplikasikan konsep. Siswa mengalami kesulitan belajar matematika di kelas. Akibatnya, siswa kurang menghayati atau memahami konsep-konsep matematika, dan siswa mengalami kesulitan untuk mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran matematika di kelas ditekankan pada keterkaitan antara konsep-konsep matematika dengan pengalaman anak sehari-hari. Selain itu, perlu menerapkan kembali konsep matematika yang telah dimiliki anak pada kehidupan sehari-hari atau pada bidang lain sangat penting dilakukan. Guru diharapkan dapat memilih metode yang baik dan tepat, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan berhasil dengan baik.
Berbagai jenis media yang dapat digunakan dalam proses komunikasi pembelajaran menurut Koyo Kartasurya (1991,140) seperti yang dikutip oleh Wijaya (1991:140) digolongkan menjadi: (1) Media visual meliputi gambar/tato, sketsa, diagram, charts, grafik, kartun, poster, peta dan globe. (2) Media dengar meliputi radio, magnetic, tape recorder, magnetic sheet recorder, dan laboratorium bahasa. (3) Projected still media meliputi slide, film strip, over head projector, opaque projector, techitoscope, micro projector, dan micro film. (4) Projected motion media, meliputi film, film loop, televisi, closed circuit television (CC TV), video tape recorder, dan komputer.
Dalam Hamalik (1994.15) seperti yang dikutip oleh Arsyad (2006:25) merinci manfaat media pendidikan sebagai berikut: (1) Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir. Oleh karena itu mengurangi verbalisme. (2) Memperbesar perhatian siswa. (3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar. Oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap. (4) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa. (5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup. (6) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahaya. (7) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
Penggunaan berbagai jenis media pembelajaran dapat membawa dampak yang positif dalam proses pembelajaran. Di mana hubungan antara guru dan siswa dapat berlangsung lebih interaktif, karena pemakaian media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar terhadap siswa. (md3/aro)
Guru Matematika MTs Negeri 2 Demak