30 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Meningkatkan Kemampuan Menyusun Cash Flow dengan Model Stufex

Oleh : Rohzi, SE

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Menyusun laporan arus kas (cash flow) merupakan salah satu sub kompetensi pada mata pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang, dan Manufaktur. Mata pelajaran ini merupakan bagian dari salah satu mata pelajaran produktif Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelompok Bisnis dan Manajemen.

Materi ini sering dianggap sulit oleh siswa. Hal ini tampak ketika ada tugas atau ulangan dengan hasil yang rendah. Rendahnya hasil belajar bagi siswa pada materi ini bukan hanya disebabkan sulitnya materi pelajaran, tetapi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain.

Seperti kemalasan belajar siswa karena kurangnya motivasi dalam diri siswa, pola makan yang kurang baik, suasana hati siswa yang buruk, minat terhadap mata pelajaran tertentu, dan bakat yang dimiliki siswa.

Kurang menariknya guru dalam menyampaikan materi yaitu guru kurang memperhatikan kemampuan awal siswa, metode pembelajaran yang kurang tepat maupun lingkungan belajar yang kurang kondusif.

Faktor dari siswa seperti kesulitan memahami konsep terhadap materi yang diajarkan sehingga bikin malas berfikir. Faktor lain adalah kegiatan pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh seorang guru hanya menyuruh untuk mempelajari sendiri materi ini.

Sedangkan siswa malas untuk memahaminya, bahkan ada sebagian siswa yang sibuk main HP. Dan guru langsung memberikan tugas mengerjakan soal latihan, kemudian guru melakukan evaluasi dengan alasan mengejar materi.

Menurut Slameto (2003: 54), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat dirinci sebagai berikut: pertama faktor internal, meliputi faktor jasmaniah, terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh.

Kemudian faktor fisiologis, terdiri dari intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kedisiplinan, Faktor kelelahan: terdiri dari kelelahan jasmani dan rohani.

Kedua, faktor eksternal. Meliputi faktor keluarga terdiri dari cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaannya.

Faktor sekolah terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin siswa, keadaan gedung dan tugas rumah. Faktor kegiatan masyarakat terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

Berdasarkan informasi dari siswa pada pembelajaran menyusun arus kas (cash flow) di kelas guru hanya menggunakan metode ceramah. Pembelajaran kurang melibatkan siswa, sehingga siswa kurang memperhatikan. Bahkan ada siswa yang asyik main HP.

Sehingga ketika siswa disuruh mengerjakan soal latihan masih pada bingung. Hal ini berimbas ketika ulangan banyak siswa yang belum tuntas dan harus remedial.

Dengan permasalahan seperti ini alangkah baiknya mengimplementasikan pembelajaran dengan model Student Facilitator And Explaining (Stufex) yaitu model pembelajaran yang dipilih guru untuk bertujuan mendorong siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran dengan menyampaikan ide dan gagasannya kepada siswa lainnya yang berhubungan dengan materi ajar.

Menurut Suprijono (2011:129) dalam model Stufex siswa dituntut mengungkapkan pendapatnya dan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan membuat bagan atau peta konsep. Sehingga siswa yang mungkin susah mengerti dengan materi belajar yang panjang lebar akan paham dengan penjelasan temannya yang dibuat menarik, ringkas dan jelas.

Untuk mengaktifkan siswa, guru perlu menerapkan model ini yang dapat menumbuhkan minat serta daya kreativitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran baik teori maupun praktik. Hasil dari penerapan ini diharapkan minat serta daya kreativitas siswa meningkat, sejalan dengan hasil belajar siswa juga dapat meningkat. (uj2/lis)

Guru Produktif Akuntansi di SMK Negeri 1 Salatiga


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya