27 C
Semarang
Monday, 14 April 2025

Mudah Pahami Reading Comprehension dengan Jigsaw

Oleh: Suci Wulandari Murtiningsih, S.S

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Dalam pembelajaran Bahasa Inggris, keterampilan membaca atau reading skill adalah keterampilan yang paling penting yang harus dikuasai oleh siswa.

Hal ini dikarenakan hampir semua informasi berupa teks yang harus dibaca. Namun demikian, membaca tidaklah mudah. Terbukti dengan hasil ujian siswa yang seringkali kurang memuaskan. Untuk itu perlu metode, model atau teknik mengajar reading comprehension yang tepat, menyenangkan dan tidak membuat siswa bosan.

Menurut Gear (2006:16), ada tiga tahap dalam mengajar membaca, yaitu pre-reading, during-reading, dan post-reading. Dalam tahap pre-reading, guru membantu siswa untuk berfokus pada teks yang akan dibaca sebelumnya. Kemudian, selama tahap during-reading guru membantu siswa berfikir sambil membaca.

Terakhir, dalam tahap post-reading, guru membantu siswa merespon teks bacaan secara bermakna. Kaitannya dengan reading comprehension, maka dalam mengajarkannya perlu mengikutsertakan atau melibatkan segala sesuatu – baik dari sisi guru maupun teks – sehingga dapat dipahami oleh siswa dengan mudah.

Salah satu metode yang bisa digunakan adalah jigsaw. Menurut Aronson & Patnoe (2013:19) Jigsaw adalah sebuah metode yang menekankan pada pembelajaran sebaya dengan membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil.

Dalam metode ini, siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, namun siswa juga harus siap mengajarkan materi tersebut dalam kelompoknya.

Dalam Jigsaw, terdapat kelompok asal atau home group dan kelompok ahli atau expert group. Kelompok asal adalah kelompok awal siswa terdiri dari berapa anggota kelompok ahli yang dibentuk dengan memperhatikan keragaman dan latar belakang.

Sedangkan kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok lain (kelompok asal) yang ditugaskan untuk mendalami topik tertentu untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.Sedangkan guru disini berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi kelompok ahli agar mudah untuk memahami materi.

Penulis sebagai pengajar Bahasa Inggris telah menerapkan metode ini untuk mengajarkan teks report pada kelas IX-1, IX-2, dan IX-3. Langkah pertama yang penulis lakukan adalah mencari teks report yang jumlah paragrafnya sama dengan jumlah anggota kelompok home group yang akan dibentuk.

Misalnya, terdapat 30 siswa, maka dapat dibentuk 6 home group yang masing-masing terdiri atas lima siswa. Maka disediakan satu teks yang panjangnya lima paragraf.

Langkah kedua, penulis memperbanyak teks sebanyak kelompok home group. Kemudian potong teks tersebut sesuai paragraf dan tandai (paragraf 1, 2 dan seterusnya).

Langkah ketiga, penulis menyiapkan tabel isian yang harus dilengkapi oleh tiap-tiap home group yang nantinya akan dipresentasikan. Langkah keempat, setiap siswa dalam home group diberikan potongan paragraf yang telah ditandai untuk dibaca (tahap pre reading).

Langkah kelima, setiap siswa dari tiap home group yang memegang paragraf yang sama berkumpul bersama dalam expert group. Karena ada lima paragraf, maka ada lima expert group yang terbentuk.

Di dalam expert group ini siswa berdiskusi, memamahami paragrafnya masing-masing. Guru membantu sebagai fasilitator dan menjelaskan apa yang siswa tidak pahami.

Langkah keenam, setelah memahami bagian masing-masing, siswa kembali ke home group. Di sini setiap siswa akan menjelaskan bagiannya masing-masing kepada temannya di dalam kelompok, sehingga semua siswa memahami teks secara utuh.

Dilanjutkan dengan melengkapi tabel yang kemudian dipresentasikan oleh masing-masing kelompok. Agar pembelajaran lebih menyenangkan, kelompok yang dapat menyelesaikan tabel paling cepat bisa diberikan reward. Setelah presentasi, secara individual siswa akan mengerjakan soal atau test yang mencakup bacaan yang dipelajari.

Di masa pandemi ini, dimana kita sedang melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh, kita juga dapat mempraktekkan jigsaw melalui aplikasi Zoom.

Dengan fitur breakout room kita dapat membagi siswa dalam kelompok. Guru sebagai host akan membagi siswa dalam home group, kemudian memecahnya menjadi expert group, dan mengembalikannya ke dalam kelompok asalnya.

Dengan teks bacaan yang tidak terlalu panjang dan rumit bisa kita lakukan, setidaknya akan memberi pengalaman belajar yang berbeda bagi siswa di masa pandemi ini. (pai2/aro)

Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 23 Depok, Kota Depok –


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya