RADARSEMARANG.COM, MENURUT Slameto (2010:2), Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Pada hakikatnya Belajar adalah suatu kegiatan untuk memperoleh ilmu pengetahuan, oleh karena itu Kegiatan belajar bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Belajar bisa melalui Pendidikan formal dan non formal.
Pendidikan formal merupakan Pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya, sedangkan Pendidikan non formal adalah jalur Pendidikan di luar Pendidikan formal, misalnya TPQ, kursus.
Dalam kurun waktu kurang lebih setengah tahun, Pendidikan formal yang biasa dilakukan di sekolah-sekolah mengalami hambatan dan kendala yang luar biasa.
Guru yang biasanya mengajar siswanya secara langsung di sekolah, dan siswa yang biasa berangkat ke sekolah untuk belajar secara langsung dengan guru, mengalami hambatan dan mustahil tidak bisa untuk dilakukan.
Hal ini disebabkan dunia sedang mengalami Pandemi Covid-19, Indonesia pun terkena dampaknya dalam berbagai sektor termasuk sektor Pendidikan.
Dimasa Pandemi Covid-19 kegiatan pembelajaran bisa dilakukan secara on line melalui Jaringan telekomunikasi atau yang sering dikenal dengan istilah daring (Dalam Jaringan) seperti melalui zoom meeting, google meet dan youtube dan bisa dilakukan secara Luring (Luar Jaringan) seperti home visit dan melalui aplikasi chatt (WhatsApp,dll).
Jika situasi dan kondisi lingkungan setempat termasuk dalam zona Pandemi Covid-19 yang tidak aman, maka pembelajaran secara luring hanya bisa dilakukan melalui aplikasi chatt seperti WhatsApp. Akan tetapi guru bisa mengkombinasi kegiatan pembelajaran melalui pembelajaran secara daring.
Di masa Pandemi Covid-19 ini, Selain melihat situasi dan kondisi yang terkait dengan Pandemi Covid-19, dalam melakukan kegiatan pembelajaran guru juga harus mempertimbangkan dari berbagai aspek, misalnya masalah kesulitan jaringan internet, latar belakang ekonomi keluarga anak, latar belakang Pendidikan keluarga anak, muatan pembelajaran dan materi pembelajaran yang akan dipelajari juga harus dipertimbangkan, agar kegiatan pembelajaran di masa Pandemi covid-19 bisa berjalan tanpa adanya hambatan dan kendala.
Di SD Negeri 01 Cangak, Koordinator Wilayah kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang latar belakang Pendidikan keluarga menjadi kendala untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara daring seperti menggunakan zoom meeting.
Alternati pembelajaran paling mudah yang bisa dilakukan pada masa Pandemi Covid-19 adalah melalui aplikasi chatt seperti WhatsApp. Melalui aplikasi WhatsApp siswa hanya bisa belajar menggunakan chatt, gambar, pesan suara dan video.
Penyampaian materi pembelajaran menggunakan chatt, gambar dan pesan suara tidak bisa diterapkan pada semua muatan pelajaran, sedangkan seperti video pembelajaran guru dituntut lebih kreatif dan inovatif untuk membuatnya.
Faktanya, Seperti pada muatan pelajaran matematika, siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran jika guru menyampaikan dalam bentuk chatt, gambar dan pesan suara, akan tetapi guru mengalami kesulitan untuk membuat video pembelajaran disebabkan oleh perlengkapan dan peralatan yang kurang memadai sehingga guru tidak bisa menyampaikan materi pembelajaran dalam bentuk video pembelajaran.
Untuk mengatasi berbagai macam kendala tersebut di atas, guru memilih mencari link video pembelajaran di youtube yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan.
Selain itu, tanpa harus repot membuat video pembelajaran sendiri, guru masih bisa menyampaikan materi pembelajaran dalam bentuk video yaitu melalui youtube.
Guru bisa memilih Chanel youtube yang sesuai dengan materi pembelajran yang akan disampaikan, kemudian mengirim chanel tersebut di grup whatsapp kelas.
Sehingga kendala pembelajaran matematika secara daring selama masa pandemi covid-19 bisa diatasi dan kualitas belajar siswa bisa lebih baik. (pai1/zal)
Guru SDN 01 Cangak, Pemalang