27 C
Semarang
Tuesday, 15 April 2025

Belajar Matematika Lebih Nyaman dengan Discovery Learning

Oleh: Hesthi Purwinasih, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SELAMA ini, pembelajaran matematika lebih cenderung bersifat hafalan dalam setiap pemecahan masalah, dan hanya akan merupakan kegiatan pemindahan pengetahuan dari guru kepada siswa.

Hal ini dapat mengindikasikan kebosanan dan kemalasan siswa pada proses pembelajaran matematika yang terjadi di kelas XI Teknik Mesin 2 (XI TM2) SMK Negeri 1 Semarang.

Selain itu, kurang maksimalnya dalam pencapaian prestasi belajar matematika. Sebab, di antara siswa sering mainan ponsel pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran, berbicara dengan temannya, mengerjakan tugas mata pelajaran lain saat jam pelajaran matematika, bahkan ada siswa yang tertidur saat jam pelajaran berlangsung.

Karena itu, pada Materi Statistika, penulis mencoba menggunakan alternatif lain, yaitu menggunakan metode discovery learning dalam pembelajaran di kelas.

Menurut Bell (1978) belajar penemuan adalah belajar yang terjadi sebagian hasil dari siswa memanipulasi, membuat struktur, dan mentransformasikan informasi, yaitu siswa mengatur sendiri sedemikian rupa, sehingga memperoleh pengetahuan yang belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya.

Sedangkan Budiningsih (2005) mengatakan bahwa discovery learning adalah model pembelajaran yang fokus terhadap pemahaman konsep, arti dan hubungan, melalui proses intuitif untuk mengambil suatu kesimpulan dari materi pembelajaran.

Tujuan model pembelajaran discovery learning sangat baik bagi siswa, di mana mereka berkesempatan tinggi untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Adapun tujuan discovery learning membantu siswa untuk menemukan pola dalam situasi konkret atau abstrak. Siswa juga dapat belajar untuk merumuskan strategi tanya jawab yang dapat memperoleh informasi bermanfaat.

Dengan model pembelajaran ini, siswa bisa bekerja sama, saling berbagi informasi, serta mendengarkan atau menggunakan ide-ide orang lain dan lebih mandiri dalam mencari materi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pada tahapan awal ini, siswa diberi stimulasi dengan melakukan teknik bertanya. Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang variabel-variabel yang saling korelasi. Ini akan mendorong siswa memiliki keinginan untuk melakukan penyelidikan sendiri.

Lalu dilanjutkan dengan menentukan salah satu solusi pemecahan masalah yang dianggap paling relevan dengan mengidentifikasi masing-masing variabel. Siswa diharapkan dapat belajar lebih aktif dalam menemukan informasi tertentu yang berhubungan dengan permasalahan yang diberikan secara implisit.

Melalui proses tahapan ini, siswa dengan secara tidak disengaja telah ada dalam proses menghubungkan masalah yang ada dengan pengetahuan yang telah mereka miliki. Dari generalisasi, siswa akan mendapatkan pengetahuan baru tentang alternatif penyelesaian/jawaban yang perlu mendapat pembuktian logis.

Lalu semuanya akan diolah, diklasifikasikan, diacak, bahkan jika perlu akan dihitung dengan mengunakan metode tertentu. Lalu kemudian akan ditafsirkan dengan baik supaya dapat lewat tahap verifikasi.

Setelah itu, siswa harus menarik kesimpulan, memperhatikan proses generalisasi yang mengharuskan untuk menguasai pelajaran atas makna atau prinsip-prinsip yang luas yang mendasari pengalaman seseorang.

Dengan tindakan tersebut menunjukkan perubahan yang signifikan, di mana kemampuan siswa yang diamati secara konsisten menunjukkan peningkatan setiap siklusnya.

Berdasarkan data grafik menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa kelas XI TM2 setelah penerapan metode discovery learning, yang awalnya prestasi belajar mereka di siklus I dalam pre-test mendapatkan nilai rata-rata 55, sedangkan post-test-nya mendapatkan nilai rata-rata 70.

Di siklus kedua hasilnya lebih baik dari siklus I, hal ini bisa dilihat dari rata-rata pre-test mereka yang mendapat nilai 80, sedangkan post-test medapatkan nilai rata-rata 92.

Dari pembahasan di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa penggunaan metode discovery learning dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar matematika siswa kelas XI TM2 SMK Negeri 1 Semarang. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya rata-rata prestasi belajar mereka dari siklus I sebesar 70 persen, meningkat pada siklus II sebesar 92 persen. (*/aro)

Guru Matematika SMK Negeri 1 Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya