RADARSEMARANG.COM, Belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan oleh setiap individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan. Juga sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu dan juga berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
Menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning (Moh. Surya, 1981:32), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.
Teknologi pangan (tekpang) adalah penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengolah hasil pangan. Dengan teknologi pangan dapat membuat makanan bertahan lebih lama sehingga tidak mudah membusuk dan teknologi pangan dapat menghasilkan makanan baru.
Sebagai pendidik kita dituntut untuk menciptakan suasana pembelajaran di kelas dengan berbagai metode pembelajaran yang menarik agar tercipta suasana yang tidak membosankan. Dengan metode karyawisata diharapkan peserta didik mendapatkan pembalajaran secara nyata.
Metode karyawisata adalah metode pengajaran yang dilakukan dengan mengajak para peserta didik keluar kelas untuk mengunjungi suatu peristiwa atau tempat yang ada kaitannya dengan pokok bahasan (Zakiyah Daradjat, 1996: 164).
Penulis sebagai guru kelas 3 SDN Gulon 2, menggunakan metode karyawisata sesuai dengan pembelajaran Tema 7 Subtema 1 tentang Teknologi Pangan (Tekpang) dengan mengajak siswa untuk mengamati cara pembuatan tempe ke pembuat tempe di Dusun Waru, Kecamatan Salam.
Dengan metode karyawisata diharapkan peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung dari objek yang dilihatnya. Dapat bertanya jawab mungkin dalam jalan demikian mereka mampu memecahkan persoalan yang dihadapinya dalam pelajaran ataupun pengetahuan umum. Dapat melihat, mendengar, meneliti dan mencoba apa yang dihadapinya. Agar nantinya dapat mengambil kesimpulan dan sekaligus dalam waktu yang sama ia bisa mempelajari beberapa mata pelajaran.
Langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan metode karyawisata (field trip) adalah sebagai berikut: pertama guru mengajak siswa mengunjungi salah satu UMKM pembuatan tempe di Dusun Waru, Salam. Kemudian guru menjelaskan sedikit tentang pembuatan tempe supaya peserta didik ada gambaran sebelum memasuki home industry.
Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok. Lalu peserta didik diminta mengamati proses pembuatan tempe. Guru menjelaskan langkah-langkah cara pembuatan tempe dimulai dari pencucian kedelai, pengukusan kedelai, pendinginan kedelai. Kemudian peragian kedelai sampai tahap akhir yaitu pembungkusan kedelai.
Pada akhir kegiatan siswa diberi contoh tempe yang sudah jadi. Lalu diajak mencicipi tempe goreng. Setelah itu membuat beberapa pertanyaan untuk wawancara sesuai apa yang dilihatnya. Kemudian peserta didik membuat laporan dari hasil pengamatan dan wawancara. Guru dan peserta didik mengevaluasi dan menganalisis hasil jawaban perserta didik.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menggunakan metode karyawisata (field trip) untuk belajar teknologi pangan sangat efektif, peserta didik sangat antusias, bahkan banyak yang menyukai metode ini.
Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya pemahaman siswa mengenai teknologi pangan melalui hasil evaluasi bersama saat dipresentasikan secara kelompok. Dengan metode ini dapat menambah pengalaman dan wawasan bagi peserta didik. Diharapkan ke depan menjadi motivasi bagi peserta didik untuk membuat teknologi pangan yang lebih menarik dan modern. (pf/lis)
Guru SDN Gulon 2, Kec. Salam, Kabupaten Magelang