32 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Pembelajaran IPS Menyenangkan dengan Role Playing

Oleh Sri Rejeki Ekowati, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Indonesia terus melakukan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Seperti yang sedang digalakkan saat ini yaitu pembaharuan kurikulum yakni melalui kurikulum merdeka.

Kurikulum ini mengedepankan kemampuan siswa dalam meningkatkan kemampuan literasi, numerasi dan adaptasi teknologi. Kurikulum merdeka adalah kurikulum dalam pembelajaran intrakurikuler yang beragam dimana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Guru memiliki keleluasan untuk memiliki berbagai perangkat ajar. Sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Berdasarkan pengamatan dalam mata pelajaran IPS kelas VII di SMP Negeri 20 Semarang ditemukan peserta didik masih kurang aktif dalam memahami pembelajaran materi IPS mengenai silsilah keluarga.

Perlu diadakan suasana belajar yang menyenangkan di dalam kelas. Agar minat belajar siswa meningkat dalam memahami pembelajaran IPS.

Penulis mencoba menggunakan variasi model pembelajaran seperti dengan model pembelajaran Role Playing. Role Playing (model bermain peran) adalah suatu cara penguasaan materi pembelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan peserta didik.

Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan peserta didik dengan memerankan tokoh hidup dalam kehidupan nyata atau benda mati. Model pembelajaran interaktif mengajak peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar. Sehingga mereka dapat memahami materi pembelajaran IPS dengan lebih baik dan mengingatnya dengan lebih mudah.

Guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing peserta didik. Guru tidak lagi sekedar mengajarkan materi pembelajaran,tetapi membantu siswa mengembangkan kemampuan belajarnya secara mandiri, kritis, dan kreatif. Disini guru dituntut memiliki kemampuan menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien .

Role Playing merupakan salah satu model pembelajaran yang dirasa pas dalam pembelajaran IPS terutama dalam materi pembelajaran yang berhubungan dengan sejarah.

Model ini merupakan suatu kegiatan dimana siswa diminta untuk memerankan tokoh dalam suatu peran yang diberikan. Pada umumnya dalam pembelajaran ini, pemain dilakukan lebih dari satu orang tergantung dengan apa yang diperankan.

Menurut Heru Subagiyo (2013) Role Play secara harafiah bisa diartikan sebagai berpura-pura menjadi orang lain. Para pemain mengisyaratkan peran khayalan, mereka bekerja sama dalam menyusun cerita dan memainkan cerita tersebut.

Pemain melakukan aksi seperti yang dipilih sesuai karakter peran. Keberhasilan pemain dalam memerankan peran yang dipilih tergantung pada aturan serta sistem yang telah ditentukan sebelum bermain.

Ahmadi berpendapat terdapat Sembilan tahap Role Playing yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran yaitu: 1) menghangatkan suasana dan memotivasi peserta didik, 2) memilih peran, 3) menyusun tahap-tahap peran, 4)menyiapkan pengamatan, 5) pemeran, 6) diskusi dan evaluasi, 7) pemeran ulang, 8) membagi pengalaman dan mengambil kesimpulan (shaftel: 1967).

Pemilihan model pembelajaran tepat, serta penggunaan media pembelajaran yang sesuai akan memberikan pengaruh terhadap pemahaman peserta didik dalam materi IPS yang disampaikan. Sehingga siswa lebih tertarik dan menyenangkan serta tidak bosan serta meningkatkan nilai. (ipa1)

Guru IPS SMP Negeri 20 Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya