RADARSEMARANG.COM, Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan program pengajaran yang sangat penting dalam pembentukan kebugaran para siswa. Pembelajaran jasmani olahraga dan kesehatan ini diharapkan dapat mengarahkan siswa untuk dapat beraktivitas olahraga agar tercipta generasi muda yang sehat dan kuat.
Salah satu standar kompetensi dari mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan di MTs Negeri 2 Demak adalah mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak spesifik dalam berbagai permainan bola kecil sederhana dan atau tradisional. Salah satu permainan bola kecil yang diajarkan adalah tenis meja.
Tenis meja adalah suatu permainan yang menggunakan meja sebagai lapangan dibatasi oleh jaring (net) yang menggunakan bola kecil tebuat dari celluloid , dan permainannya menggunakan pemukul atau yang disebut bet.
Terdapat empat peralatan yang dibutuhakan untuk bermain tenis meja, yakni meja, net, bola dan bet. Di dalam permainan tenis meja ada beberapa teknik yang perlu dipelajari, yaitu cara memegang bet, memukul, dan cara berdiri.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam proses belajar-mengajar yang bersifat klasikal (hanya menyampaikan teori tanpa langsung dipraktikkan) akan menghadapi permasalahan yang heterogen terhadap kemampuan siswa
Di mana kurangnya kreativitas seorang guru pendidikan jasmani di dalam mengemas materi pembelajaran pendidikan jasmani dianggap sebagai penyebabnya. Sehingga banyak siswa yang tidak tuntas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan nilai 75.
Untuk itu, dituntut seorang guru pendidikan jasmani yang mampu menguasai berbagai model atau pendekatan pembelajaran praktik. Sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan berkualitas. Hasil dari pengamatan proses pembelajaran tenis meja pada siswa kelas 9D MTs Negeri 2 Demak belum berjalan dengan baik.
Masih banyak siswa yang belum bisa melakukan teknik dasar permainan tenis meja. Dalam proses pembelajaran bermain tenis meja, banyak siswa yang belum mempraktikkan teori-teori yang dipergunakan dalam permainan tenis meja.
Hasil belajar dapat diukur dengan menggunakan tes prestasi belajar. Untuk mengetahui tinggi rendahnya hasil seseorang dalam belajar, baik berdasar dari kelompok norma, yaitu membandingkan hasil belajar seseorang atau siswa yang satu dengan siswa yang lainnya, ataupun berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Keberhasilan belajar juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu individu-individu mengenal dirinya sendiri mewujudkan potensi-potensi yang ada pada diri mereka sendiri.
Melalui pembelajaran teknik smash dalam permainan tenis meja dengan penggunaan modifikasi alat bantu media dinding pembelajaran diharapkan penguasaan teknik dasar permainan tenis meja siswa meningkat menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya. Kemampuan yang diharapkan adalah siswa dapat menguasai cara bermain tenis meja dengan benar dan baik.
Dari hasil observasi disimpulkan bahwa siswa semakin antusias melakukan pembelajaran. Tampak tidak ada kejenuhan dari siswa. Siswa tidak malas belajar dan selalu ingin menambah tempo belajar. Saat pemanasan, siswa terlihat senang dan gembira dengan pemanasan yang dikemas dengan cara permainan.
Siswa lebih banyak bergerak dan melakukan dengan rasa antusias. Pada saat pembelajaran, siswa tampak senang dengan penyajian materi. Melalui modifikasi alat pembelajaran siswa sudah mulai bisa menikmati pembelajaran dan karena model kompetisi yang digunakan, siswa terlihat saling ingin mengalahkan teman yang lainnya.
Siswa juga senang dengan modifikasi alat pembelajaran yang diberikan. Hal ini terlihat dari sikap siswa yang cenderung selalu ingin mencoba lagi. Pada pembelajaran smash dalam permainan tenis meja, dilakukan secara keseluruhan.
Dari belajar teknik dasar sampai bermain tenis meja siswa terlihat senang dengan modifikasi alat pembelajaran yang diberikan, dan cukup membuat siswa merasa tertantang untuk bermain tenis meja. (md3/aro)
Guru Penjasorkes MTs Negeri 2 Demak