30 C
Semarang
Wednesday, 16 April 2025

Pembelajaran Kooperatif Tipe SAL Tingkatkan Hasil Belajar PPKn

Oleh: Abdul Jalil, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan mata pelajaran yang pembelajarannya adalah pembentukan warga negara, memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya. Untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi berbagai macam isu kewarganegaraan.

Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, serta bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan diharapkan mampu berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter masyarakat Indonesia.

Berdasarkan hasil belajar peserta didik di Kelas IX G MTs Negeri 2 Demak, tempat di mana penulis bertugas sebagai guru, diperoleh hasil belajar PPKn peserta didik tergolong rendah di bawah standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75. Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar peserta didik di antaranya: 1) Pembelajaran yang berlangsung cenderung masih monoton dan membosankan, 2) Peserta didik tidak termotivasi untuk belajar , karena hanya sebagai hafalan saja.

Umumnya strategi yang digunakan dalam pembelajaran adalah metode ceramah sehingga proses pembelajaran bersifat monoton dan tidak adanya variasi dalam pembelajaran.

Keadaan seperti ini menyebabkan peserta didik kehilangan semangat atau minat dalam belajar dan cenderung menjadi pasif karena terlibat dalam proses pembelajaran.

Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran PPKn adalah Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Active Learning (SAL) karena siswa dapat terlibat aktif karena memiliki peran dan tanggung jawab masing–masing.

Sehingga aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung meningkat. Pembelajaran Student Active Learning adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal menurut Gagne dan Briggs (dalam Suyatno, 2011: 10).

Pembelajaran aktif (Active Learning) adalah pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk melakukan sesuatu dan berpikir mengenai apa yang dikerjakannya. Dengan demikian esensi pembelajaran aktif sesungguhnya adalah belajar bagaimana belajar (lear how to learn).

Bruce Lee menegeskan bahwa “learning is definitely not more imitation, nor is it the ability to accumulate and regurgitate fixed knowledge. Learning is constant process of discovery, a process without end”. (Beattie, 2005).

Definisi ini memberikan pengertian bahwa pembelajaran bukan hanya sekadar menirukan, mmengakumulasikan dan mengulang informasi dan pengetahuan yang telah diterima, akan tetapi belajar itu lebih kepada proses yang berkelanjutan untuk menemukan sesuatu informasi.

Belajar adalah sebuah proses tiada henti. Pengertian ini memberikan arti bahwa belajar adalah aktivitas yang dilakukan siswa bukan apa yang dilakukan oleh guru.

Sebelum diterapkannya metode pembelajaran dengan Student Active Learning pada mata pelajaran PPKn di Kelas IX-G MTs Negeri 2 Demak, hasil belajar peserta didik masih banyak yang di bawah KKM, Setelah dilakukan pembelajaran dengan Student Active Learning, hasil belajar peserta didik menjadi meningkat.

Hal ini dibuktikan dengan antusias peserta didik dalam belajar PPKn. Peserta didik terus termotivasi dalam belajar PPKn, sehingga hasil belajar peserta didik menjadi lebih baik. (md3/aro)

Guru PPKn MTs Negeri 2 Demak


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya