26 C
Semarang
Monday, 7 April 2025

Pembelajaran Materi Mufrodat Asyik dengan Make A Match

Oleh: Fitriyana, S.Ag

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, RENDAHNYA pemahaman materi Alquran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) menuntut guru untuk berinovasi. Salah satunya dengan mempelajari mufrodat, yakni mengenal kosa kata dari ayat Alquran yang dipelajari.

Mempelajari mufrodat pada materi Alquran itu penting, karena dengan menguasai kosa kata yang ada di dalam Alquran dapat membantu siswa dalam memahami isi kandungan ayat Alquran.

Di samping itu juga sedikit demi sedikit siswa belajar bahasa Arab, terutama bahasa yang ada di dalam Alquran. Dengan mempelajari mufrodat, akan membantu siswa menghafalkan ayat Alquran dengan mudah.

Selama ini siswa kesulitan untuk mempelajari mufrodat karena saat proses pembelajaran guru menggunakan metode ceramah saja. Jadi terkesan monoton dan tidak variatif dan kegiatan pembelajaran hanya berorientasi pada guru saja, sehingga siswa kurang aktif.

Siswa hanya mendengarkan dan menyimak penjelasan dari guru, mereka kesulitan menangkap apa yang disampaikan oleh gurunya. Selain itu juga suasana didalam kelas membosankan sehingga ada siswa yang tidak memperhatikan materi yang dibahasnya.

Melihat situasi yang tidak kondusif dan membosankan di dalam kelas, guru harus kreatif untuk memberikan semangat kepada siswa dalam belajar mufrodat. Berdasarkan hal tersebut maka perlu diterapkan model pembelajaran yang membuat suasana kelas menjadi hidup sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Salah satu cara untuk memudahkan siswa dalam mempelajari mufrodat adalah menggunakan model pembelajaran make a match.

Model pembelajaran make a match dikembangkan oleh Lorna Currant, yaitu suatu model pembelajaran yang dalam pelaksanaannya siswa mencari pasangan sambil mempelajari suatu konsep atau topik tertentu dalam suasana yang menyenangkan.

Model ini juga bisa diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkat kelas (Miftahul Huda,2013,hal:135).

Model pembelajaran Make a Match adalah salah satu model pembelajaran kooperatif mencari pasangan yang terkandung di dalamnya bisa memberi kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide, mempertimbangkan jawaban yang paling tepat dan adanya kompetisi dan persaingan dalam proses pembelajaran.

Model pembelajaran ini juga lebih menekankan kerjasama antar siswa dalam mempelajari suatu materi dengan suasana menyenangkan sehingga dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dan hasil belajar.

Guru hanya berperan sebagai fasilitator dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. Jadi, model make a match merupakan suatu model pembelajaran yang mengajak siswa mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan atau pasangan dari suatu konsep melalui suatu permainan kartu pasangan.

Langkah-langkah dalam menggunakan model pembelajaran make a match dilaksanakan dengan membagi siswa menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama menjadi kelompok yang memegang kartu pertanyaan, kelompok kedua yang memegang kartu jawaban sedangkan kelompok ketiga sebagai penilai.

Kemudian masing-masing siswa mencari pasangan yang sesuai dengan jawaban/soal dari katu yang mereka pegang. Kemudian siswa yang mendapatkan pasangan pertanyaan dan jawaban lalu memberikan kepada kelompok penilai. Kelompok ini kemudian membacakan apakah pertanyaan-jawaban cocok.

Setelah kelompok penilai dilakukan kini giliran kelompok penilai dibagi menjadi dua yaitu kelompok pemegang kartu pertanyaan dan pemegang jawaban. Sedangkan kelompok pemegang pertanyaan- jawaban menjadi satu dan menjadi kelompok.

Dengan demikian seluruh siswa ikut dalam pembelajaran yang dilakukan. Selanjutnya mengarahkan siswa untuk mempersentasikan hasil diskusi. Guru memberikan evaluasi dan penutup.

Model pembelajaran make a match memberi kelebihan bagi siswa, di antaranya mampu menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan, materi pembelajaran yang disampaikan lebih menarik, mampu meningkatkan hasil belajar siswa, dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, mampu membangkitkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar. (Tarmizi Ramadhan,2016,hal:23).

Dengan menggunakan model pembelajaran make a match, menekankan kerja sama pada siswa dalam proses pembelajarannya sehingga siswa tertarik untuk belajar. Selain itu mempermudah dalam menanamkan materi pada siswa.

Model Pembelajaran make a match ini dapat meningkatkan pemahaman siswa SMK Negeri 1 Magelang tentang mufrodat dalam materi Alquran. Penggunaan model make a match dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam berdampak pada peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dan meningkatnya semangat, keaktifan, dan kreatifitas siswa. (ps2/zal)

Guru SMKN 1 Magelang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya