31 C
Semarang
Sunday, 6 April 2025

Menghafal Asmaul Khusna Mudah melalui Model Index Card Match

Oleh : Muslich Masruri S.Ag

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PROSES pembelajaran haruslah direncanakan dan dilaksanakan secara mantap oleh guru, sehingga dapat mencapai tujuan dan hasil belajar maksimal.

Guru yang baik adalah guru yang mampu memilih dan menggunakan model, strategi dan media yang tepat dalam pembelajaran.

Kenyataan di lapangan, kendala utama dalam menentukan penggunaan model, seringkali kurang pas dengan yang dalam tujuan instruksional. Model ceramah masih sering menjadi bahan andalan.

Hasilnya, peserta didik kurang termotivasi untuk belajar, merasa malu untuk bertanya dan kurang memperhatikan pelajaran, merasa jenuh dengan model ceramah yang diterapkan guru, suasana belajar yang kurang serius, dan pembelajaran yang bersifat hanya satu arah saja. Sebagaimana dalam pembelajaran materi Asmaul Husna yang hingga kini masih rendah.

Dari rata-rata nilai yang diperoleh tersebut sudah sepatutnya menjadi perhatian bersama, mengingat Asmaul Husna adalah mengenai sifat wajib dari Allah SWT yang merupakan hal penting yang harus dipahami anak.

Pasalnya, nilai yang didapatkan tersebut bukan hanya bersifat kognitif, namun nilai yang diharapkan tergambar dalam sikap afektif anak.

Undang-Undang nomor 20 tahun 2003. Nilai yang tinggi dibarengi dengan sikap dan perilaku yang baik dalam kehidupan merupakan harapan bersama.

Karena itulah, penulis berupaya mengatasi rendahnya minat siswa dengan menerapkan model pembelajaran yang lebih tepat sesuai dengan tujuan instruksional. Adalah Model Index Card Match, yakni mencari jodoh kartu tanya jawab yang dilakukan secara berpasangan.

Merupakan model pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk bekerja sama dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab peserta didik atas apa yang dipelajari dengan cara yang menyenangkan.

Peserta didik saling bekerja sama dan saling membantu untuk menyelesaikan pertanyaan dan melemparkan pertanyaan kepada pasangan lain.

Dengan melihat hasil pembelajaran yang masih di bawah rata-rata dan materi atau topik Asmaul Husna yang memiliki bagian-bagian atau kategori yang luas, maka model Index Card Match merupakan model yang dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Langkah-langkah model pembelajaran Index Card Match yaitu, guru membuat potongan-potongan kertas yang berisi tulisan nama Asmaul Husna beserta artinya, guru membagikan potongan-potongan kertas tersebut kepada sebagian peserta didik, guru menulis pertanyaan tentang materi yang diberikan sebelumnya pada setengah bagian kertas yang telah disiapkan setiap kertas yang berisi satu pertanyaan.

Guru memberi setiap peserta didik satu kertas. Jelaskan bahwa ini aktivitas yang dilakukan berpasangan. Separoh peserta didik akan mendapatkan soal.

Guru meminta peserta didik untuk menemukan pasangan, peserta didik memilih sendiri dengan arahan guru, sehingga tidak akan terjadi kesenjangan, setelah peserta didik menemukan pasangan, guru meminta setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan soal yang diperoleh. Selanjutnya soal tersebut dijawab pasangan lainnya.

Dalam setiap konsep pembelajaran akan menghasilkan perubahan pada peserta didik yang berdampak pada perubahan tingkah laku atau prestasi atau hasil belajar peserta didik.

Sehingga hasil penulisan diharapkan dapat bermanfaat, bagi peserta didik, yakni 1) peserta didik mengalami pengalaman yang berharga dalam bentuk kerjasama antar teman pada pembelajaran Asmaul Husna melalui model Index Card Match. 2) Peserta didik lebih memahami materi Asmaul Husna.

Sedangkan manfaat bagi guru. Yakni, 1) memberikan informasi kepada guru Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. 2) Sebagai evaluasi bagi guru PAI akan pentingnya penguasaan pendekatan mengajar.

Sedangkan manfaat bagi sekolah, yakni, 1) memberikan informasi tentang manfaat model pembelajaran Index Card Match bagi pengembangan kurikulum di sekolah. 2) Sebagai pertimbangan dalam memotivasi guru lain untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga program kurikulum di sekolah dapat tercapai. (pai2/ida)

Guru SMPN 2 Balapulang, Tegal


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya