RADARSEMARANG.COM, Pada kurikulum 2013, salah satu teks yang harus dikuasai peserta didik kelas 8 adalah teks berita.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) berita merupakan suatu cerita atau keterangan mengenai suatu peristiwa yang hangat, seperti kabar, laporan, pemberitahuan, dan pengumuman.
Pada materi teks berita, salah satu kompetensi yang harus dikuasai peserta didik yaitu KD 3.1 Mengidentifikasi unsur-unsur teks berita (membanggakan dan memotivasi ) yang didengar dan dibaca.
Sebetulnya pembelajaran teks berita ini mudah apabila peserta didik sudah terbiasa membaca surat kabar. Banyak surat kabar yang beredar di wilayah Kabupaten Pekalongan, tempat penulis mengabdikan diri sebagai guru.
Namun demikian, banyak peserta didik di SMP Negeri 3 Tirto, Kabupaten Pekalongan khususnya, yang jarang bahkan sama sekali belum pernah membaca surat kabar.
Ada beberapa faktor yang menjadikan mereka jarang membaca surat kabar, di antaranya adalah mereka malas membaca, harga surat kabar dianggap mahal, sulit mendapatkan surat kabar, dan ada yang beranggapan surat kabar sudah ketinggalan zaman.
Peserta didik lebih tertarik dengan gawai yang menyediakan banyak layanan. Gawai sebetulnya juga dapat dimanfaatkan untuk mencari berita.
Bahkan, berita terbaru yang terjadi beberapa menit saja dapat ditemukan di sana dengan mengakses menggunakan internet.
Tetapi, ada beberapa kekurangan yang penulis amati apabila menggunakan gawai sebagai media pembelajaran khususnya pembelajaran teks berita.
Kekurangan tersebut diantaranya adalah mengganggu konsentrasi. Banyak peserta didik yang berusaha mencuri kesempatan untuk mengalihkan perhatian guna mengecek pesan, bermain games, atau pun sekadar melihat media sosial.
Untuk mengajarkan materi teks berita tentu diperlukan sebuah media pembelajaran. Menurut KBBI, media dapat diartikan sebagai perantara, penghubung, alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk, yang terletak diantara dua pihak (orang, golongan, dan sebagainya).
Jadi, secara umum bisa diartikan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar, yaitu segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada peserta didik.
Berdasarkan realita tersebut, penulis memilih Radar Semarang sebagai media pembelajaran teks berita. Radar merupakan koran/surat kabar harian pagi yang terbit di Semarang, Jawa Tengah.
Harian ini diterbitkan oleh PT Semarang Intermedia Pers, termasuk dalam grup Jawa Pos serta memiliki sirkulasi yang tersebar di eks karesidenan Pekalongan dan sekitarnya.
Dengan demikian, Radar Semarang dapat mudah ditemukan di wilayah Kabupaten Pekalongan. Selain itu, harga Radar Semarang juga sangat terjangkau, bahasa yang digunakan mudah dipahami, dan menyajikan berita dan informasi terbaru secara akurat dengan sumber informasi yang terpercaya.
Pemanfaatan Radar Semarang sebagai media pembelajaran teks berita pada kompetensi dasar mengidentifikasi unsur-unsur berita dapat dilihat pada kegiatan peserta didik menganalisa unsur-unsur berita dengan menggunakan Harian Radar Semarang.
Penulis memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih berita yang disajikan oleh Harian Radar Semarang. Dari berita yang telah dipilih, peserta didik menganalisis unsur-unsur teks berita.
Unsur teks berita terdiri atas 5W + 1H yaitu what, who, where, when, why, dan how. Atau dengan menggunakan istilah lain yaitu adiksimba.
Adiksimba kepanjangan dari apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana. Peserta didik menjawab pertanyaan berkaitan dengan peristiwa apa yang diberitakan, siapa yang terlibat pada peristiwa itu, di mana peristiwa itu terjadi, kapan peristiwa itu terjadi, mengapa peristiwa itu terjadi, dan bagaimana peristiwa itu terjadi.
Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, dapat ditemukan jawabannya pada teks berita yang disajikan oleh Radar Semarang.
Dengan demikian, Radar Semarang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran teks berita, karena menyajikan berita terkini, mudah didapat, dan terjangkau.
Selain itu, Radar Semarang juga dapat digunakan sebagai media literasi untuk meningkatkan minat baca peserta didik di SMP Negeri 3 Tirto, Kabupaten Pekalongan. (bp1/aro)
Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 3 Tirto, Kabupaten Pekalongan