29.8 C
Semarang
Tuesday, 17 June 2025

Belajar Materi Pokok Gaya dengan Metode Eksperimen

Oleh: Nanik , S.Pd. SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran dapat dilihat dari siswa menguasai atau tidaknya materi pembelajaran pada proses kegiatan belajar mengajar (KBM).

Pada dasarnya tolok ukur keberhasilan pembelajaran dinyatakan dengan nilai yang diperoleh siswa pada saat melaksanakan evaluasi. Keberhasilan klasikal tidak selamanya dapat diwujudkan, dengan demikian dapat menjadikan suatu problem bagi guru.

Untuk mencari penyebab kegagalan tersebut, guru mengidentifikasi masalah dengan cermat. Sehingga dapat mengemukakan asal mula permasalahan yang menjadi penyebab dalam pembelajaran di kelas.

Proses belajar yang terjadi pada diri siswa selain dipengaruhi oleh faktor internal, juga dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau faktor eksternal lainnya.

Menurut pendapat beberapa ahli bahwa belajar pada prinsipnya adalah proses perubahan tingkah laku pada siswa karena latihan dan pengalaman.

Berdasarkan hasil pembelajaran IPA pada Kompetensi Dasar ”Gaya dapat mengubah gerak serta arah suatu benda“ siswa kelas IV SDN Donorejo, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, penguasaan siswa terhadap materi tersebut masih rendah.

Hal ini disebabkan guru dalam mengajar masih menggunakan metode konvensional dan kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran. Siswa hanya menjadi pendengar setia, sehingga kurang memahami materi yang disampaikan guru.

Penerapan metode eksperimen dengan memanfaatkan alat peraga kelereng, plastisin atau tanah liat, serta bola diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar materi sifat gaya.

Karena belajar IPA pada prinsipnya bukan menghafal kata-kata bermakna, tapi belajar dengan melakukan kegiatan –kegiatan yang nyata untuk menemukan konsep pada siswa tentang belajar konkret.

Peningkatan belajar siswa terhadap pembelajaran IPA harus guru lakukan bersama siswa semaksimal mungkin dengan memperhatikan beberapa faktor sesuai pendapat Winata Putra (1998:28-2.13) yaitu memperhatikan prinsip-prinsip belajar: Motivasi, perhatian, aktivitas, umpan balik, dan perbedaan individu.

Metode eksperimen adalah penyajian pembelajaran dengan memperagakan kepada siswa suatu proses, situasi media tertentu yang sedang dipelajari baik benarnya maupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.

Dengan metode eksperimen, proses penerimaan siswa terhadap materi akan lebih terkesan secara mendalam. Sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Siswa juga dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama proses pembelajaran berlangsung.

Alasan yang mendasari dalam menerima pelajaran tentang gaya pada penerapan metode eksperimen adalah: Pertama , kemampuan siswa dalam menerima pelajaran dari guru tidak sama. Dengan metode eksperimen siswa akan selalu ingat terhadap materi yang dipelajari.

Kedua, materi akan mudah dipelajari atau dipahami langsung oleh siswa apabila siswa terlibat langsung dalam pembelajaran. Ketiga, siswa yang kreatif akan dapat mengembangkan materi pembelajaran dengan tingkat perkembangan jiwanya.

Adapun langkah – langkah penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA tentang sifat gaya, yaitu, 1. Guru menciptakan kondisi belajar siswa untuk melaksanakan eksperimen dengan menyediakan alat-alat eksperimen. 2. Guru menjelaskan dan mengeksperimenkan suatu prosedur atau proses. Diusahakan seluruh siswa dapat mengamati eksperimen dengan baik dan dilanjutkan tanya jawab. 3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba melakukan sendiri. 4. Siswa membuat kesimpulan hasil eksperimen.

Melalui model pembelajaran eksperimen ini, siswa lebih bersemangat belajar, sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa pada materi pokok gaya. (pai1/aro)

Guru SD Negeri Donorejo, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya