RADARSEMARANG.COM, PENDIDIKAN Agama adalah kunci menjadikan manusia hidup yang terarah berkualitas secara jasmani dan rohani serta menjadikan manusia berkarakter.
Kualitas pendidikan Agama yang baik tidak terlepas dari proses pembelajaran pada satuan pendidikan yang diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Berdasarkan hal tersebut, maka setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan sesuai dengan Permendikbud nomor 22 tahun 2016.
Di saat pandemi sekarang ini, guru dituntut dapat menggunakan metode yang tepat sebagai sarana menyampaikan ilmu pengetahuan yang lebih mudah dan menyenangkan.
Hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 4 Kepil dengan materi khususnya praktik tergolong masih rendah.
Demikian juga dalam hal motivasi belajar, terlihat beberapa peserta didik kurang memperhatikan penjelasan guru dan kurang antusias dalam mengerjakan tugas.
Peserta didik juga cenderung menunggu petunjuk guru dalam mengerjakan tugas yang diberikan dan belum mampu berinisiatif atau mandiri dalam belajar.
Di antara faktor penyebab yang diduga menyebabkan kurangnya motivasi dan rendahnya hasil belajar peserta didik tersebut adalah pemilihan media pembelajaran yang masih terpusat pada guru, dengan dominasi penggunaan materi berupa teks, atau buku paket dan siswa harus membacanya, sehingga pembelajaran berlangsung monoton, serta kurang menumbuhkan inisiatif dan kemandirian belajar peserta didik.
Pada situasi yang demikian, penulis meninjau media pembelajaran yang tepat untuk menumbuhkan motivasi, inisiatif, kemandirian belajar, rasa senggang dan tentunya prestasi belajar yang tinggi.
Untuk mengetahui apa yang disukai siswa bila memegang handphone, maka perlu survei terhadap anak-anak, sehingga dapat menentukan media yang disukai siswa.
Media pembelajaran yang tepat diterapkan dalam pembelajaran praktik dalam pelajaran PAI dan Budi Pekerti (BP) yaitu pembelajaran berupa video pembelajaran.
Di antaranya video youtube, power point yang diubah menjadi video, film pendek, video permainan, televisi, dan lain-lain.
Media-media pembelajaran tersebut dapat dikirimkan kepada siswa melalui aplikasi e-mail, google classroom, WA, google drive, facebook, dan lain-lain.
Semua siswa dapat mengakses materi praktik dengan mudah di manapun ia berada, waktu juga tidak dibatasi. Jika siswa ada yang kesulitan, bisa langsung bertanya kepada guru melalui aplikasi WA atau google classroom.
Guru dapat menjawabnya dengan mudah. Penilaian praktik siswa juga bisa dilakukan dengan video praktik yang siswa kirimkan, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik.
Dengan media-media tersebut diharapkan siswa termotivasi untuk melihat dan mudah menirukan praktik dari pelajaran yang diberikan.
Dengan menonton video secara langsung, siswa dapat belajar dan menerima ilmu pengetahuan khususnya pada pembelajaran praktik dengan mudah.
Namun di sisi lain media video di google classroom tentunya banyak kendala. Mulai sinyal internet yang kurang bagus, handphone rusak atau sulit untuk membuka aplikasi, bahkan siswa tak punya handphone.
Oleh karena itu, peran sekolah, masyarakat, orang tua sangat diperlukan untuk kepentingan pembelajaran di saat pandemi Covid-19.
Beban berat orang tua, di samping harus mencari nafkah, juga harus mendampingi anak belajar. Disini diperlukan saling pengertian antara pihak sekolah, masyarakat dan orang tua, supaya terjadi keharmonisan dan tercapainya tujuan pembelajaran. (fbs2/ida)
Guru PAIBP SMPN 4 Kepil, Kabupaten Wonosobo