28 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Tingkatkan Aktivitas dan Hasil belajar Fisika Siswa dengan Pembelajaran PBL

Oleh : Hermin Wahyuni,S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Belajar akan lebih bermakna jika merasakan pengalaman atau mengalami sendiri apa yang dipelajarinya. Bukan mengetahuinya atau membaca saja dari buku-buku. Orientasi pembelajaran yang hanya fokus pada target penguasaan materi, terbukti berhasil.

Namun hal itu, hanya kompetisi ingatan dalam jangka pendek. Tapi gagal dalam membekali peserta didik untuk memecahkan masalah dalam kehidupan jangka panjang.

Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi positif dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan bersifat relatif konstan (Munir, 2008:2).

Salah satu model pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan belajar mandiri adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Dalam metode ini, guru menghadapkan siswa pada suatu masalah. Selanjutnya siswa menemukan penyebab dari masalah tersebut untuk dianalisa berdasarkan pengalaman dan hasil belajarnya.

Penulis mencoba menggunakan penerapan model pembelajaran problem based Learning pada Pada Siswa Kelas XII IPS-3 SMAN 1 Salaman Tahun Pelajaran 2022/2023. Tujuannya untuk mengetahui Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika, khususnya dengan materi Medan Magnetik.

Penulis menerapkan model pembelajaran PBL ini dalam kurun waktu Oktober-November 2022. Awalnya siswa menunjukan rasa bosan dalam belajar ketika mendapat pengajaran dengan metode ceramah yang berpusat pada guru. Banyak siswa yang kurang antusias dan mengantuk dalam mengikuti proses pembelajaran.

Setelah selesai pembelajaran dilakukan evaluasi hasil belajar. Dari hasil evaluasi yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran tersebut menunjukkan bahwa siswa kelas XII IPS-3 memiliki aktivitas dan hasil belajar yang rendah. Hal tersebut ditunjukan dari hasil belajar siswa yang tidak mencapai nilai KKM.

Penulis kemudian melakukan identifikasi dan menganalisis penyebab masalah dan kendala yang dihadapi para siswa. Terutama mencari model pembelajaran yang tepat dan meningkatkan aktivitas belajar maupun hasil siswa.

Penulis membagi menjadi dua siklus kegiatan proses belajar. Dengan data yang dikumpul mencakup aktivitas guru, dan hasil belajar. Siklus I dan II, dari hasil penelitian dengan menggunakan model pembelajaran PBL.

Dalam menyiapkan pembelajaran pada siklus I dan II dilakukan dengan: 1) menganalisis kurikulum. 2) rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) menggunakan model pembelajaran PBL. 3) sumber dan media dalam pembelajaran. 4) lembar kerja siswa ( LKS ). 5) menentukan instrumen penelitian. Dan 6) mengevaluasi kriteria indikator dalam keberhasilan.

Pada tahapan siklus I dan II peneliti berhasil dengan baik pada proses pembelajaran. Yakni dengan aktivitas guru dan peserta didik dengan tingkat pencapaian keberhasilan lebih dari 70 persen.

Hal itu dapat diketahui melalui peningkatan nilai yang diperoleh pada siklus I dibandingkan dengan siklus II. Selain itu sudah tampak aktivitas siswa dalam proses pembelajaran meningkat. Antusias siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru sudah lebih tinggi dari pada siklus I.

Berdasarkan hasil observasi di atas, masih terdapat sedikit kekurangan yakni masih ada beberapa siswa masih kurang aktif. Tapi kekurangan tersebut dapat diatasi dengan cara memotivasi siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran.

Berdasarkan perolehan hasil belajar siswa terdapat peningkatan yang signifikan dari setiap siklusnya. Hal tersebut menunjukan bahwa pelaksanaan pembelajaran pada siklus II masuk dalam kategori tinggi dan memenuhi syarat ketuntasan klasikal sebesar 86 persen.

Bahkan melebihi target yaitu 75 persen dari jumlah siswa secara keseluruhan. Artinya sudah memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal, dan berarti tidak perlu diadakan lagi siklus III. (DS-1/bud)

Hermin Wahyuni,S.Pd.
Guru SMA N 1 Salaman


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya