RADARSEMARANG.COM, Rendahnya kemampuan literasi siswa menyebabkan ketidakmampuan dalam memahami sesuatu hal. Menurut Elizabeth Soulby ( 1986 ) literasi adalah kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi meliputi membaca, berbicara, menyimak, dan menulis dengan cara yang berbeda sesuai tujuannya.
Di era sekarang, kebanyakan siswa cenderung malas untuk membaca materi pembelajaran. Siswa lebih senang melihat video melalui Youtube atau TikTok. Belajar dengan melihat video yang melibatkan indera penglihat dan pendengar membuat siswa lebih tertarik terhadap materi pembelajaran.
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi unsur – unsur intrinsik cerita di kelas VI SDN Ledok 06 guru mengalami beberapa kesulitan. Antara lain siswa kesulitan memahami cerita, menentukan unsur cerita, dan menceritakan kembali isi cerita.
Unsur – unsur intrinsik dalam cerita meliputi tokoh, perwatakan, latar, alur cerita, dan amanat. Dalam pembelajaran ini guru biasanya memakai media cerita pendek dalam bentuk bacaan tertulis.
Siswa yang kemampuan literasi kurang merasa kesulitan dalam memahami cerita. Bahkan ada siswa yang berulang kali membaca cerita hanya untuk menentukan perwatakan cerita.
Untuk mempermudah siswa memahami suatu cerita, penulis mencoba menggunakan video animasi yang diambil dari Youtube. Dalam proses pembelajaran siswa mengamati video dengan antusias.
Siswa belajar dengan menggunakan indera pendengar dan penglihat secara bersamaan. Dengan melihat video siswa lebih mudah memahami cerita karena melihat visualisasi secara nyata. Siswa dapat memahami urutan cerita secara runtut melalui video.
Dengan memahami cerita siswa dengan mudah menentukan unsur – unsur intrinsik dalam cerita. Siswa lebih memahami cerita maka akan lebih mudah dalam menceritakan kembali sesuai alurnya. Setelah siswa benar – benar paham guru bisa memakai media cerpen agar kemampuan literasi siswa bisa meningkat.
Media pembelajaran digunakan sebagai sarana pembelajaran di sekolah bertujuan untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan ( Rubhan Masykur: 2017 : 179 ).
Penggunaan media yang tepat dapat membuat siswa mudah dalam memahami materi ajar yang disampaikan oleh guru. Tantangan besar sebagai guru dalam menyajikan pembelajaran yang menarik dengan memanfaatkan media belajar yang sesuai dengan materi.
Media belajar bukan hanya untuk menarik perhatian siswa saja. Tetapi dapat membantu siswa dalam memahami pembelajaran.
Sehingga memudahkan siswa mencapai ketuntasan minimal kompetensi dasar. Proses pembelajaran akan berjalan baik ketika guru dan siswa menikmati proses pembelajaran tersebut.
Ketertarikan siswa belajar merupakan modal awal bagi guru untuk mengembangkan potensi untuk menyusun proses pembelajaran dengan media yang tepat guna dan berhasil guna. Guru juga tertantang membuat media belajar mandiri sehingga dapat meningkatkan kemampuannya. (igi1/fth)
Guru SD Negeri Ledok 06 Salatiga