RADARSEMARANG.COM, Matematika merupakan salah satu muatan pelajaran yang menuntut peserta didik untuk dapat berpikir logis, kritis, tekun, kreatif, dan inisiatif.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka guru harus bisa memberikan pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan berdampak pada daya serap peserta didik.
Dengan menerapkan sistem merdeka belajar dan merdeka mengajar saat ini maka sekolah, guru, dan peserta didik mempunyai kebebasan dalam berinovasi dan bertindak saat proses pembelajaran. Hal ini berarti guru tidak monoton dan dapat bebas melakukan berbagai variasi dalam pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan penulis saat mengajar kelas VI di SDN Kutowinangun 12 muatan pelajaran Matematika materi Pengolahan Data, siswa cenderung lebih pasif dan bingung dikarenakan kesulitan dalam menghitung dan mengaitkan atau menerapkan materi dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mengatasi kendala tersebut maka salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning.
Model pembelajaran discovery learning adalah salah satu model pembelajaran dimana setiap peserta didik dituntut berperan aktif dalam sebuah pembelajaran sehingga diperoleh sebuah kesimpulan.
Dalam model ini, peran aktif peserta didik sebagai promotor sangat tinggi, jadi guru tidak begitu aktif dalam memberikan materi.
Akan tetapi tugas guru lebih ke memberikan sejumlah pertanyaan kepada siswa yang berkaitan dengan materi yang dibahas.
Untuk berikutnya tugas peserta didik adalah menemukan, menyelidiki, dan menyimpulkan hasil temuan sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Dalam model pembelajaran ini tugas guru adalah membimbing serta mengarahkan peserta didik untuk dapat belajar serta berpikir secara kreatif.
Adapun langkah kerja model discovery learning yang pertama adalah dengan memberikan stimulus kepada peserta didik dengan mengajukan beberapa pertanyaan.
Langkah kedua yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi masalah. Selanjutnya adalah peserta didik mengumpulkan berbagai informasi yang selanjutnya informasi tersebut harus diolah dan dibuktikan sesuai dengan hipotesis yang dibuat di awal. Langkah terakhir adalah menarik kesimpulan atau generalisasi dari permasalahn yang diajukan.
Manfaat menggunakan model ini adalah pertama pemahaman peserta didik tentang suatu konsep dalam pembelajaran lebih matang.
Karena peserta didik memahami konsep tersebut secara mandiri dan melalui keaktifannya dalam menggali dan menemukan informasi.
Kedua, pengalaman belajar yang didapatkan peserta didik akan lebih berkesan. Ketiga, meningkatkan motivasi peserta didik karena peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dan menemukan hal-hal yang baru.
Keempat, model ini membuat peserta didik lebih kreatif dan mengembangkan keterampilan dalam memecahkan suatu masalah.
Penulis menyimpulkan bahwa penggunaan model discovery learning menjadi salah satu solusi yang efektif di zaman yang semakin canggih ini.
Dengan menggunakan model discovery learning maka kegiatan pembelajaran dengan peserta didik dapat berjalan lebih efektif. Selain itu pemahaman peserta didik tentang materi lebih meningkat. (ds1/lis)
Guru SDN Kutowinangun 12 Salatiga