25 C
Semarang
Sunday, 11 May 2025

Aktif, Kreatif dan Menyenangkan dengan Picture and Picture

Oleh BIZROTIL FAKHIROH, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Dalam kurikulum Merdeka, pembelajaran harus berpusat pada peserta didik. Guru hanya bertugas merancang, menyusun, serta mengkondisikan agar peserta didik mampu belajar mandiri.

Pembelajaran juga harus dirancang agar menyenangkan yang pada akhirnya perhatian peserta didik terpusat untuk belajar.

Untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif diperlukan interaksi dan komunikasi yang intensif antara guru dan siswa.

Disamping itu, menurut Bruner untuk belajar konsep-konsep dan prinsip-prinsip siswa harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran (Kumara, 2004).

Menurut teori perkembangan kognitif Piaget, anak-anak usia sekolah dasar berada pada tahap konkret. Artinya anak memerlukan objek yang konkret atau nyata.

Mereka akan mengalami kesulitan jikalau harus belajar tanpa adanya benda-benda yang nyata untuk mempresentasikan hal yang dimaksud (Ibda, 2015).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas V SDN Wonokerso 01 ditemukan bahwa materi yang tersedia dalam buku siswa khususnya materi muatan IPS tentang Peristiwa Seputar Kemerdekaan sangat terbatas.

Sehingga berdampak pada menurunnya pemahaman siswa. Untuk menambah wawasan siswa, penulis berupaya mengembangkannya melalui media peraga berupa gambar-gambar tentang pahlawan dan peristiwanya dan mengemasnya ke dalam pembelajaran. Dengan begitu bisa menarik minat siswa untuk terus belajar.

Salah satu yang menyebabkan siswa bosan dan kurang memahami materi pelajaran adalah karena guru dalam menyampaikan pembelajaran bersifat monoton, klasikal, dan dengan sarana seadanya.

Atau hanya menggunakan buku yang sudah tersedia. Guru cenderung berceramah lalu meminta siswa mengerjakan soal-soal di buku paket sebagai bahan evaluasi.

Penulis mencoba dengan menerapkan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dengan menggunakan metode Picture and Picture.

Sebagai usaha meningkatkan hasil dan prestasi belajar siswa. Dengan metode ini siswa menjadi lebih aktif, kreatif dan tentu saja menyenangkan bagi siswa.

Menurut Hamdani (2011 : 89) model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar untuk dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis.

Dengan metode ini guru lebih mengetahui kemampuan tiap-tiap siswa juga dapat melatih siswa untuk berpikir logis dan sistematis. Pembelajaran metode ini dapat mengaktifkan kreatifitas siswa dan menyenangkan.

Dalam pelaksanaan metode ini gambar sangat penting dalam pembelajaran karena gambar sebagai media atau alat belajar siswa.

Langkah-langkah metode Picture and Picture sebagai berikut: 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, 2. Guru menyajikan materi sebagai pengantar, 3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi 4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar sesuai urutan yang logis, 5.
Guru mengkonfirmasi siswa alasan logis urutan gambar atau dasar urutan yang sudah dibuat oleh siswa. 6. Dari alasan tersebut guru mulai menanamkan konsep atau materi yang sesuai pada urutan dan menyesuaikan dengan kompetensi yang ingin dicapai, 7. Kesimpulan/ rangkuman tentang urutan gambar yang logis.

Dengan metode pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan prosentase hasil belajar siswa SDN Wonokerso 01 kecamatan Limpung.

Sehingga diperoleh rata-rata hasil belajar siswa adalah 87,5 persen. Dengan metode ini, pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dalam muatan IPS materi Peristiwa Seputar Kemerdekaan.

Model Picture and Picture terbukti membuat pembelajaran lebih efektif dan efisien serta membuat siswa aktif, kreatif, dan menyenangkan. (igi1/fth)

Guru SDN Wonokerso 01, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya