28 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick pada Mapel PKn

Oleh ; Weni Suhesti, S. Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan Pancasila dan UUD 1945. PKn bertujuan untuk memberi pengetahuan mengenai hal yang berkaitan dengan kewarganegaraan.

Dalam Sapriya (2009: 4-5) disebutkan PKn di tingkat sekolahan bertujuan mempersiapkan peserta didik sebagai warga negara yang cerdas dan baik (to be smart and good citizen).

Warga negara adalah warga negara yang menguasai pengetahuan (Knowledge), keterampilan (skill), sikap dan nilai (attitudes and value) yang dapat dimanfaatkan menumbuhkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

Tujuan akhir dari pendidikan kewarganegaraan adalah tumbuh kembangnya kepekaan, tanggapan, kritis dan kreativitas sosial dalam konteks kehidupan bermasyarakat secara tertib, damai dan kreatif.

Dalam kegiatan belajar mengajar mapel PKn melalui metode Talking stick kelas VII di SMP Negeri 2 Salatiga untuk meningkatkan prestasi hasil belajar peserta didik. Model pembelajaran Talking stick merupakan salah satu dari model pembelajaran kooperatif. Guru memberikan siswa kesempatan untuk belajar sendiri serta bekerja sama dengan orang lain dengan cara mengoptimalisasikan partisipasi siswa (Lie, 2002:56).

Menurut Sugiarto (2009) mengemukakan bahwa model pembelajaran Talking stick termasuk dalam pembelajaran kooperatif. Karena memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan pembelajaran kooperatif yaitu: 1) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya, 2) Kelompok ditentukan dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah, 3) Anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda, serta 4) Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu.

Metode Talking stick adalah proses pembelajaran dengan bantuan tongkat yang berfungsi sebagai alat menentukan siswa yang akan menjawab pertanyaan. Metode ini bertujuan mendorong siswa agar berani mengemukakan pendapat.

Metode Talking stick dalam proses belajar mengajar di kelas berorientasi pada terciptanya kondisi belajar melalui permainan tongkat yang diberikan dari satu siswa kepada siswa yang lainnya. Tongkat digulirkan dengan diiringi musik. Pada saat musik berhenti maka siswa yang sedang memegang tongkat itulah yang memperoleh kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Metode pembelajaran Talking stick dilakukan hingga sebagian besar siswa berkesempatan mendapat giliran menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Penggunaan metode ini menuntut siswa untuk berpartisipasi aktif selama pembelajaran, siswa harus selalu siap menjawab pertanyaan dari guru ketika tongkat yang digulirkan jatuh kepadanya.

Penerapan kegiatan belajar dengan Talking stick dikatakan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Karena merupakan cara yang paling mudah untuk memasukkan informasi ke dalam pikiran dan dapat mengambil informasi melalui proses berpikir. Harapannya, metode ini dapat dikembangkan dan dilaksanakan untuk mata pelajaran selain PKn. (ds1/fth)

Guru PPKn di SMP Negeri 2 Salatiga


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya