29 C
Semarang
Monday, 14 April 2025

Dongkrak Nilai Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa dengan Penerapan Mind Mapping

Oleh : Nur Suryati, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Salah satu subjek yang perlu dipelajari peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Salaman ialah makna persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Materi tersebut menjadi substansi wajib pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang memiliki ciri khas deskripsi panjang serta hafalan yang membuat peserta didik merasa penuh tuntutan. Jika hanya disampaikan secara konvensional, peserta didik merasa cepat bosan dan mengantuk.

Kriteria pencapaian awal untuk memenuhi nilai ujian akhir dapat dilihat dari hasil ulangan harian. Pada kasus ini, perolehan ulangan harian materi makna persatuan dan kesatuan NKRI di kelas XI SMA Negeri 1 Salaman masih tergolong rendah. Melihat hal ini, guru mempunyai tanggung jawab untuk menyajikan materi dengan inovasi pembelajaran agar mudah diingat serta dipahami.

Dengan menerapkan model mind mapping peserta didik diharapkan menjadi lebih aktif. Menurut Abdullah Sani (2013:240) mind mapping adalah salah satu bentuk pembelajaran yang digunakan melatih kemampuan menyajikan isi materi dengan pemetaan pikiran (mind mapping).

Mind mapping dikembangkan oleh Tony Buzan sebagai cara untuk mendorong peserta didik mencatat hanya menggunakan kata kunci dan gambar. Mind mapping merupakan suatu diagram yang digunakan untuk mempresentasikan kata-kata, ide-ide, tugas-tugas, ataupun suatu lainnya yang dikaitkan dan disusun mengelilingi kata kunci ide utama.

Metode mind mapping menggunakan pendekatan saintifik yaitu pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Adapun penerapannya peserta didik diharapkan melalui proses mengamati, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, membuat simpulan, serta mengomunikasikan hasil.

Langkahnya adalah pertama, guru membuka pembelajaran PPKn dengan menyampaikan tujuan pembelajaran. Berdasarkan silabus dalam Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP), materi persatuan dan kesatuan bangsa dalam NKRI bertujuan peserta didik dapat memahami makna persatuan dan kesatuan bangsa serta mampu menunjukkan sikap proaktif dalam menerapkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa dalam NKRI.

Kedua, guru menampilkan mind mapping tentang makna kesatuan dan persatuan bangsa yang telah dipersiapkan kepada peserta didik dengan menayangkan slide dalam bentuk power point. Peserta didik diminta mengamati mind mapping yang ditampilkan. Setelah itu guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya terkait materi pembelajaran.

Ketiga, guru memberikan penjelasan singkat mengenai materi makna persatuan dan kesatuan bangsa melalui mind mapping yang ditampilkan. Jika penjelasan dirasa cukup, guru kembali memberi kesempatan pada peserta didik untuk bertanya mengenai bagian yang belum dipahami.

Keempat, guru membagi peserta didik menjadi 4 kelompok. Guru memberi instruksi pada peserta didik untuk berdiskusi dalam membuat mind mapping versi kelompok masing-masing dengan membagi soal materi makna persatuan dan kesatuan bangsa. Pada proses ini peserta didik melalui tahap menalar materi dengan cara diskusi secara berkelompok.

Kelima, guru meminta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Peserta didik diberikan kesempatan melakukan tanya jawab dipandu oleh guru agar tetap terarah.

Setelah semua kelompok selesai mengomunikasikan hasil diskusi, peserta didik diimbau agar membuat rangkuman materi dalam buku catatan. Keenam, guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran. Peserta didik menyampaikan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dipelajari.

Dilihat dari hasil ulangan harian materi makna persatuan dan kesatuan bangsa di kelas XI SMA Negeri 1 Salaman setelah memanfaatkan model pembelajaran mind mapping terbukti mendongkrak nilai peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa model mind mapping efektif untuk diterapkan pada materi makna persatuan dan kesatuan bangsa.

Menurut Djamarah (2002) hasil belajar merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari berinteraksi dengan lingkungannya yang menyangkut aspek kognitif, efektif, dan psikomotorik. (uj/lis)

Guru PPKn SMAN 1 Salaman, Kabupaten Magelang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya