RADARSEMARANG.COM, SALAH satu kompetensi yang harus dimiliki guru dalam pembelajaran di abad 21 adalah kemampuan merancang pembelajaran dengan menerapkan prinsip memadukan pengetahuan materi ajar, pedagogik, serta Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau yang dikenal dengan TPACK.
TPACK merupakan pendekatan pembelajaran yang sangat relevan di masa pembelajaran daring saat ini. Hal ini karena pendekatan TPACK memadukan aspek pengetahuan (Knowledge/K), cara membelajarkan (Pedagogy/P), penguasaan materi pembelajaran sesuai bidang (Content/C) dan memadukan dengan TIK (Technology/T).
Pertama kali Pendekatan TPACK dikenalkan oleh Shulman pada tahun 1986, ini merupakan pendekatan yang dikembangkan dari pendekatan Pedagogy Content Knowledge (PCK).
Namun, pendekatan PCK tidak sekedar irisan atau gabungan pengetahuan tentang pedagogi dan penguasaan materi saja, namun juga diperkuat oleh pengalaman-pengalaman guru.
Pada masa pandemi covid-19 saat ini, dimana proses pembelajaran telah dialihkan dari semula keberadaan di dalam ruang kelas berubah bentuk menjadi diluar kelas atau kemudian lebih dikenal dalam jaringan.
Dalam hal ini Teknologi telah mengambil peran yang sangat penting. Karena itu, guru-guru perlu mengintegrasikan Teknologi ke dalam pendekatan PCK sehingga menjadi TPCK. Untuk memudahkan penyebutannya, maka selanjutnya TPCK disebut menjadi TPACK.
Pada dasarnya, konsep pendekatan pembelajaran TPACK melibatkan tujuh domain pengetahuan. Pertama, domain pengetahuan materi (content knowledge/CK).
Domain ini merupakan penguasaan yang harus dimiliki guru terkait bidang studi atau materi pembelajaran yang diampu. Seorang guru matematika harus memahami dengan baik materi-materi pembelajaran yang ada di dalam Matematika.
Kedua, domain pengetahuan pedagogis (pedagogical knowledge/PK). Pengetahuan ini merupakan pengetahuan dasar guru terkait proses dan strategi pembelajaran.
Ketiga, domain pengetahuan teknologi (technological knowledge/TK). Domain ini terkait pengetahuan guru dalam menggunakan teknologi digital baik hardware maupun software.
Keempat, domain pengetahuan pedagogi dan materi (pedagogical content knowledge/PCK). Ini merupakan gabungan pengetahuan tentang bidang studi atau materi pembelajaran dengan proses dan strategi pembelajaran.
Kelima, domain pengetahuan teknologi dan materi (technological content knowledge/TCK). Domain ini terkait pengetahuan guru tentang teknologi digital dan pengetahuan bidang studi atau materi pembelajaran.
Keenam, domain pengetahuan tentang teknologi dan pedagogi (technological paedagogical knowledge/TPK). Domain ini terkait dengan masalah teknis, msial untuk keperluan proses evaluasi pembelajaran secara daring misalnya, guru tidak mungkin malaksanakan penilaian secara langsung.
Penggunaan Google Form akan sangat menolong guru untuk memberikan asesmen secara daring kepada siswa. Ketujuh, domain pengetahuan tentang teknologi, pedagogi, dan materi (technological, pedagogical, content knowledge/TPCK).
Domain inilah yang sangat diharapkan terjadi, dimana guru memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang teknologi digital, pengetahuan tentang proses dan strategi pembelajaran, serta pengetahuan tentang bidang studi atau materi pembelajaran.
Karakteristik anak-anak generasi abad 21 yang akrab dengan teknologi dan dunia digital menuntut guru bersikap bijak dalam mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran daring saat ini. Seperti halnya di SMP Negeri 3 Gubug, selama masa pandemic covid-19 ini pembelajaran menerapkan model TPACK.
Selanjutnya, guru perlu memahami bahwa dengan memanfaatkan kerangka TPACK akan menjadi bagian dari upaya mentransformasi diri menuju sosok guru yang ideal, menyenangkan bagi siswa dan relevan dengan kondisi dan tuntutan abad 21, yang mempunyai kecenderungan telah berubah ke arah digital. (ips2/bas)
SMP Negeri 3 Gubug, Desa Baturagung Kecamatan Gubug, Grobogan