28 C
Semarang
Tuesday, 15 April 2025

Asyiknya Belajar Tari Tradisional dengan Metode Tutor Sebaya

Oleh: Kamsih, S.Sn

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Keragaman suku, budaya, kesenian daerah merupakan kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kita sebagai warga negara yang baik harus bangga dan berusaha untuk melestarikan nya. Salah satu kesenian yaitu di bidang seni tari.

Pelestarian Tari Tradisional di era sekarang mengalami penurunan dengan adanya pengaruh kesenian mancanegara yang masuk ke negara kita.

Terutama kaum muda banyak yang beranggapan bahwa mempelajari budaya mancanegara lebih bergengsi. Ini adalah salah satu faktor penghambat pelestarian tari tradisional.

Melalui mata pelajaran Seni Budaya, siswa Sekolah Menengah Pertama terutama di SMP Negeri 1 Andong diharapkan dapat digunakan sebagai sarana pelestarian tari tradisional.

Penulis sebagai guru mata pelajaran Seni Budaya berupaya mencari metode yang dapat membangkitkan minat siswa untuk mempelajari tari tradisional.

Metode yang dipilih adalah metode tutor sebaya. Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004), tutor sebaya adalah metode pembelajaran di mana beberapa siswa ditunjuk atau ditugaskan untuk membantu temannya yang mengalami kesulitan dalam belajar agar temannya tersebut bisa memahami materi dengan baik.

Upaya melestarikan tari tradisional salah satunya melalui pelajaran Seni Budaya kelas VIII semester 2 dalam Kompetensi Dasar mempelajari keunikan gerak tari tradisional berdasarkan pola lantai dengan menggunakan unsur pendukung tari dan iringan.

Berdasarkan Kompetensi Dasar Seni Budaya kelas VIII jenis tari yang digunakan adalah tari tradisional. Dalam tarian tersebut terdapat nilai, filosofi, simbol dan unsur religius sehingga memiliki nilai keindahan yang Adiluhung (tinggi mutunya). Guru memilih tari tradisional yang berasal dari Jawa Tengah,karena latar belakang daerah yang kita tempati.

Adapun langkah-langkah yang diberikan guru: pertama, guru menyampaikan materi praktik tari Prawiroguno. Setelah menyampaikan materi secara klasikal dalam satu kelas guru dapat mengvaluasi siswa yang mampu menyerap materi dengan cepat dan tepat. Guru memilih lima siswa yang berpotensi dalam mempelajari tari tersebut.

Kedua, siswa diminta untuk membuat kelompok dan guru meminta peserta didik yang terpilih untuk menjadi tutor dari masing-masing kelompok. Tugas tutor di sini membantu teman sekelompoknya agar mereka bisa mempelajari tari Prawiroguno dengan baik.

Ketiga, guru menyampaikan bahwa dalam penilaian masing-masing kelompok untuk mempertunjukan tari tersebut di depan teman-temannya, sehingga mereka termotivasi untuk berkompetisi antarkelompok.

Keempat, para tutor bersama kelompoknya masing-masing mempelajari tari tersebut dengan penuh semangat. Guru mengawasi jalanya pembelajaran dengan berpindah dari kelompok yang satu ke kelompok yang lainnya.

Siswa terlihat asyik dalam pembelajaran, karena siswa merasa lebih berani bertanya pada teman yang sebagai tutor dibandingkan bertanya pada guru, perkelompok diminta mempresentasikan gerak tari Prawiroguno di depan kelas.

Dari hasil evaluasi guru bahwa melalui metode tutor sebaya yang mengasyikkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Setelah siswa menyelesaikan tugas mempelajari seni tari, mereka secara langsung sudah terpupuk minat mempelajari tari tradisional.

Dan pada akhirnya melalui pembelajaran seni tari di kelas VIII SMP Negeri 1 Andong khususnya dan siswa lain umumnya dapat ikut serta dalam melestarikan tari tradisinal yang merupakan kekayaan bangsa kita. (ips2.2/ton)

Guru Seni Budaya SMP Negeri 1 Andong, Boyolali


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya