26 C
Semarang
Tuesday, 15 April 2025

Update Media Pembelajaran di Tengah Pandemi Covid-19

Oleh: Anita Fikayanti, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pandemi Covid 19 memberikan dampak yang begitu signifikan di dunia pendidikan. Pembelajaran yang semestinya dilakukan secara langsung dan bermakna sekarang hanya dapat dilakukan secara mandiri. Peserta didik melakukan pembelajaran dalam jaringan atau daring yang dirasa cukup tepat guna di situasi seperti saat ini.

Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online jaringan internet.

Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).

Perlu disadari bahwa ketidaksiapan guru dan siswa terhadap pembelajaran daring juga menjadi masalah. Perpindahan sistem belajar konvensional ke sistem daring amat mendadak, tanpa persiapan yang matang.

Tetapi semua ini harus tetap dilaksanakan agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan siswa aktif mengikuti walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19. Hal ini juga terjadi di SMP Negeri 2 Kesesi, Kabupaten Pekalongan.

Kegagapan pembelajaran daring terlihat di hadapan kita, tidak satu atau dua sekolah tetapi menyeluruh di beberapa daerah di Indonesia. Komponen-komponen yang sangat penting dari proses pembelajaran daring (online) perlu ditingkatkan dan diperbaiki.

Pertama dan terpenting adalah jaringan internet yang stabil, kemudian gawai atau komputer yang mumpuni, aplikasi dengan platform yang user friendly, dan sosialisasi daring yang bersifat efisien, efektif, kontinyu, dan integratif kepada seluruh stekholder pendidikan.

Solusi atas permasalahan ini adalah pemerintah harus memberikan kebijakan dengan membuka gratis layanan aplikasi daring bekerjasama dengan provider internet dan aplikasi untuk membantu proses pembelajaran daring ini.

Pemerintah juga harus mempersiapkan kurikulum dan silabus pembelajaran berbasis daring. Sekolah-sekolah perlu melakukan bimbingan teknik (bimtek) online proses pelaksanaan daring dan melakukan sosialisasi kepada orangtua serta siswa melalui media cetak dan sosial tentang tata cara pelaksanaan pembelajaran daring, kaitannya dengan peran dan tugasnya.

Guru harus mampu dan selalu mengupdate model dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswanya. Guru harus terbiasa mengajar dengan memanfaatkan media daring kompleks yang dikemas dengan efektif, mudah diakses, dan dipahami oleh siswa.

Guru bisa memanfaatkan platform belajar online seperti yang dianjurkan pemerintah yaitu Zenius, Quipper, Google Classroom, Ruang Guru, Setara Daring, Kipin School, Kelas Pintar, Meja Kita, Sekolahmu, Cisco Webex, Zoom, Google Meet bahkan menggunakan Whatssap Group.

Selain itu Kemendikbud mengembangkan aplikasi pembelajaran jarak jauh berbasis portal dan android Rumah Belajar yang dapat diakses di belajar.kemendikbud.go.id.

Guru dituntut mampu mendesain pembelajaran daring yang ringan dan efektif, dengan memanfaatkan media daring yang tepat sesuai materi yang diajarkan.

Seperti halnya pembuatan video pembelajaran interaktif, guru dapat memanfaatkan beberapa aplikasi seperti; Filmora, Kinemaster, Inshot, powtoon, Bandicam dan sebagainya.

Walaupun dengan pembelajaran daring akan memberikan kesempatan lebih luas dalam mengeksplorasi materi yang akan diajarkan, namun guru harus mampu memilih dan membatasi sejauh mana cakupan materinya dan aplikasi yang cocok pada materi dan metode belajar yang digunakan.

Hal yang paling sederhana dapat dilakukan oleh guru bisa dengan memanfaatkan WhatsApp Group. Aplikasi WhatsApp cocok digunakan bagi pelajar daring pemula, karena pengoperasiannya simpel dan mudah diakses siswa.

Namun sekali lagi, pilihlah aplikasi yang sesuai kebutuhan guru dan siswa itu sendiri. Tidak semua aplikasi pembelajaran daring bisa dipakai begitu saja.

Harus dipertimbangkan sesuai kebutuhan guru dan siswa, kesesuaian terhadap materi, keterbatasan infrastrukur perangkat seperti jaringan. Dengan kemajuan teknologi, proses pembelajaran tidak boleh terhenti walau apapun situasinya. Terpenting kita berani mencoba dan terus mencoba demi peserta didik. (ips2.2/lis)

Guru Bahasa Inggris SMPN 2 Kesesi, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya