RADARSEMARANG.COM, Tujuan belajar adalah memperoleh cara untuk melahirkan suatu kemampuan intelektual, merangsang keingintahuan, dan memotivasi peserta didik.
Kegiatan pembelajaran yang berkualitas dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya metode yang digunakan (Sutrisno, 2011: 39).
Untuk mendukung hal ini guru sebagai fasilitator harus mampu merencanakan sedemikian rupa sehingga seluruh potensi peserta didik terpenuhi.
Dengan demikian, indikator belajar adanya perubahan pada pengetahuan, tindakan dan perilaku seseorang dapat dilihat dari proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu.
Berdasarkan pengamatan di kelas VIII SMP 15 Semarang, guru menemukan beberapa masalah dalam pembelajaran PPKn. Guru cenderung hanya menggunakan metode ceramah, dan jarang menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Sehingga peserta didik hanya menerima pengetahuan yang disampaikan gurunya. Karena pembelajaran yang terkesan membosankan peserta didik asyik bermain dan berbicara dengan temannya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan adanya suasana yang menyenangkan serta penggunaan model pembelajaran yang menarik.
Peer Teaching bisa dijadikan pilihan untuk memenuhi hal tersebut. Teknik menyampaikan materi ajar melalui rekan atau bantuan teman sendiri.
Mulai dari pembahasan materi sampai penilaian dilakukan dari dan oleh peserta didik dalam kelompok. Sedangkan untuk nilai akhirnya adalah penggabungan antara penilaian oleh guru dan teman sebaya.
Dari definisi tersebut guru harus mampu memodifikasi metode Peer Teaching agar sesuai dipadukan dengan metode diskusi.
Langkah-langkah Peer Teaching yaitu: guru menjelaskan topik, tujuan pembelajaran dan langkah/kegiatan yang akan dilalui siswa; membagi kelompok yang terdiri dari 4-6 siswa, tiap kelompok terdapat siswa yang pintar.
Di dalam kelompoknya siswa belajar dari dan dengan sesama teman lain, dengan cara saling menguntungkan, serta berbagi pengetahuan, ide, dan pengalaman masing-masing.
Setiap anggota kelompok dituntut memberikan tanggapan serta pendapat mereka sendiri yang nantinya akan disatukan dalam satu kesimpulan bersama.
Beberapa menit kemudian (sekitar 20 menit) salah satu anggota masing-masing kelompok bergiliran mengajarkan hasil temuannya di hadapan kelompok lain.
Setiap kelompok diminta memberikan tanggapan (kritik, saran, pendapat, pertanyaan, komentar, dll.) Perbedaan pendapat didiskusikan sampai permasalahan terpecahkan.
Setiap masalah baru yang muncul dicatat oleh guru dan diberikan solusinya. Guru memberi kesimpulan permasalahan dan pemecahannya, sehingga pemahaman setiap siswa seragam. Penilaian dilakukan oleh guru saat proses pembelajaran sedang berlangsung.
Diharapkan dengan metode peer teaching dapat meningkatkan motivasi belajar, kualitas dan proses pembelajaran, meningkatkan interaktif sosial siswa dalam pembelajaran, mendorong siswa ke arah berpikir tingkat tinggi, mengembangkan keterampilan bekerja dalam kelompok, meningkatkan rasa tanggungjawab untuk belajar sendiri, membangun semangat bekerjasama serta melatih keterampilan berkomunikasi dan meningkatkan hasil belajar.
Metode pembelajaran tutor sebaya (peer teaching) adalah suatu strategi pembelajaran yang kooperatif dimana rasa saling menghargai dan mengerti dibina di antara peserta didik yang bekerja bersama.
Peer teaching memudahkan siswa belajar, berpartisipasi aktif dan dapat memecahkan masalah bersama-sama, sehingga pemerataan pemahaman terhadap materi pembelajaran yang diberikan dapat tercapai. (ips2.2/ton)
Guru PPKn SMP 15 Semarang