25.9 C
Semarang
Saturday, 21 June 2025

Tingkatkan Hasil Belajar Akuntansi Pemerintah dengan Metode Reciprocal Teaching

Oleh : Rohzi, SE

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Modal dasar pembangunan bangsa adalah sumber daya manusia. Upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia tersebut melalui pendidikan. Keberhasilan pendidikan tidak terlepas dari dukungan kurikulum, sarana prasarana, guru, peserta didik dan metode pembelajaran yang tepat.

Menurut Slameto (2003: 54) keberhasilan belajar itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yakni internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri, contohnya minat, bakat, motivasi diri.

Sedangkan faktor eksternal adalah faktor pendukung yang mengoptimalkan kemampuan siswa yang berasal dari luar diri siswa. Yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Akuntansi lembaga/instansi pemerintah merupakan salah satu mapel produktif yang harus dipelajari oleh siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Program keahlian tersebut belakangan ini semakin kurang diminati oleh calon siswa baru.

Asumsi sebagian masyarakat belakangan ini bahwa program keahlian akuntansi dianggapnya kurang berpeluang untuk bisa bekerja sesuai bidangnya di lembaga keuangan seperti di perbankan. Karena sudah banyak pesaing lulusan sarjana akuntansi.

Dengan asumsi ini dari tahun ke tahun peminat siswa baru mendaftar pada pilihan program keahlian akuntansi semakin menurun. Untuk memilih calon siswa baru dengan kemampuan akademis yang lebih baik, menjadi terbatas. Untuk memenuhi kuota kelas hanya menerima siswa dari calon peserta didik yang tidak lulus pada pilihan utama.

Pada saat kegiatan belajar akuntansi di kelas sering dijumpai anak-anak kurang aktif, malas dan kurang semangat dalam pembelajaran akuntansi, malas mengerjakan tugas-tugas dengan berbagai alasan.

Selama kegiatan belajar mengajar guru telah menerapkan beberapa metode pembelajaran tetapi hasilnya belum seperti yang diharapkan. Rendahnya minat serta hasil belajar tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman konsep atau langkah-langkah yang harus dikuasai siswa.

Guru perlu terus berupaya membuat kelas menjadi kondusif agar dapat tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Guru dituntut membuat inovasi yang menarik dalam pembelajarannya. Pola pembelajaran yang hanya terfokus pada guru harus diubah menjadi pembelajaran yang memposisikan siswa sebagai subjek pendidikan.

Siswa harus diberi kesempatan mengetahui lebih dalam materi yang sedang dipelajari sesuai kemampuannya. Guru harus menciptakan kegiatan belajar yang memberi rangsangan bagi peserta didik sehingga termotivasi untuk belajar, menelaah dan memecahkan permasalahan dalam situasi yang menyenangkan.

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan keaktifan dan kemandirian siswa yaitu mengimplementasikan metode pembelajaran berbalik (reciprocal teaching).

Menurut Fajarwati (2010:17), reciprocal teaching adalah model pembelajaran berupa kegiatan mengajarkan materi kepada teman. Pada model pembelajaran ini siswa berperan sebagai guru untuk menyampaikan materi kepada teman-temannya.

Sementara guru lebih berperan sebagai model yang menjadi fasilitator dan pembimbing yang melakukan scaffolding. Scaffolding adalah bimbingan yang diberikan oleh orang yang lebih tahu kepada orang yang kurang tahu atau belum tahu.

Metode pembelajaran berbalik (resiprocal teaching) dapat diterapkan pada siswa melalui strategi pemahaman mandiri yaitu meringkas, berdiskusi kelompok dan menjelaskan materi kepada teman lainnya.

Guru memberikan dukungan, umpan balik dan rangsangan ketika siswa menerapkan strategi-strategi tersebut. Pembelajaran ini merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center learning).

Tujuan pembelajaran dapat tercapai apabila metode pembelajaran yang digunakan tepat. Yaitu metode yang dapat meningkatkan pemahaman, kemandirian dan meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan metode pembelajaran yang bervariasi siswa akan lebih tertarik dan tugas guru dalam menyampaikan materi akan lebih mudah dipahami sehingga tujuan pembelajaran tercapai optimal. (uj/lis)

Guru Produktif Akuntansi di SMK Negeri 1 Salatiga


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya