RADARSEMARANG.COM, PROBEMATIKA pendidikan memiliki kompleksitas tinggi. Tuntutan perkembangan jaman berkembang semakin pesat apalagi keadaan masa pandemik Covid 19 seperti sekarang ini, menuntut kita sebagai pendidik harus bisa berpikir secara jernih dan kreatif untuk bisa mensikapi keadaan ini.
Adanya keterbatasan waktu tatap muka terhadap siswa dalam prakarya sebenarnya menjadi persoalan tersendiri karena prakarya adalah pelajaran praktek selain mengembangkan pengetahuan. Ada dua aspek yang diajarkan di kabupaten Batang yaitu aspek pengolahan dan aspek kerajinan dari empat aspek yang ada.
Setiap aspek ada dua penilaian yang harus ditempuh, yaitu nilai pengetahuan dan nilai keterampilan. Dalam pencapaian kurikulum 2013 ada tiga aspek yaitu aspek sikap (afektif), pengetahuan (kognitif) dan aspek keterampilan (psikomotorik).
Penulis sebagai pendidik di SMPN 1 Bandar berusaha memberikan materi pembelajaran jarak jauh dengan seefisien dan seefektif mungkin, meskipun dirasa kurang tetapi tetap menarik perhatian siswa terutama praktek.
Dalam hal ini dituntut kerja sama antara orang tua siswa yang aktif membimbing putra putrinya secara full di rumah dengan peran guru. Beruntung dengan kemajuan jaman sekarang ini sudah menggunakan tekhnologi yang serba modern dan serba canggih, sehingga tidak menghalangi kita untuk tetap memberikan pembelajaran kepada siswa yang seharusnya pembelajaran tatap muka yang berganti dengan system online. Karena bagaimanapun pembelajaran tatap muka lebih utama untuk lebih mengetahui sifat dan karakteristik setiap individu.
Pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh tentunya tidak semudah yang kita kira, banyak masalah yang terjadi yang menghambat pembelajaran daring. Salah satunya adalah keadaan ekonomi keluarga akibat dari masa pandemic ini yang menghantam perekonomian masyarakat menjadi kendala utama, terutama masalah quota.
Tapi Alhamdulilah pemerintah merespon dengan cepat permasalahan tersebut dengan pemberian quota internet gratis. Pengalaman penulis, sebelum daring dimulai guru menunjuk salah satu siswa untuk membentuk group WA perkelas untuk memudahkan proses pembelajaran dalam penyampaian materi baik pengetahuan maupun keterampilan.
Penulis memberikan link youtube video pembelajaran/praktek ke group WA, selain itu untuk menambah referensi materi, anak juga diwajibkan mencari sendiri materi yang dirasa jelas melalui youtube.
Dalam hal ini Penulis sangat berterimakasih kepada YouTube yang dibuat oleh tiga mantan karyawan PayPal, yaitu Steve Chen, Chad Hurley dan Jawed Karim pada februari 2005 (id.m.wikipedia.org).
Situs web ini memungkinkan pengguna dapat menggungah, menonton dan berbagi ilmu. Kebanyakan konten di youtube diunggah oleh individu untuk membagikan dan mengenalkan video yang mereka buat, dengan tujuan membagikan dan menyampaikan sebuah karya kreatif dan inovatif dari si pembuat bahkan memperkenalkan dan menjual sebuah produk.
Dalam kegiatan evaluasi soal, seperti penilaian harian dan penilaian tengah semester, penulis membuat di google Drive lewat google form dan kemudian dibagikan di group WA.
Seluruh hasil tugas siswa selain dikerjakan di google form juga dikerjakan dalam bentuk lembaran, dan dikumpulkan secara perwakilan kelas ke sekolah. Di akhir pembelajaran daring, guru memberikan tugas praktek pengolahan bahan pangan tertentu sesuai materi kelas VIII dan IX.
Anak-anak membuat praktek di rumah secara individu yang rumahnya tidak berdekatan dengan temannya maupun praktek secara kelompok maksimal empat anak yang rumahnya kebetulan berdekatan dengan temannya.
Peserta didik memberikan foto atau video proses ketika praktek sebagai bukti bahwa praktek tersebut benar-benar dilaksanakan. Penulis sebelumnya memberikan tugas kepada siswa untuk praktek pengolahan makanan baik yang dikumpulkan maupun tidak.
Proses pengolahan dan produk didokumentasikan dalam bentuk foto dan printout, membuat video praktek pengolahan untuk dinilaikan dan sebagai bukti. Didalam youtube sudah banyak contoh video praktek prakarya, sehingga siswa tidak merasa kesulitan bagaimana cara membuat video tersebut dengan melihat contoh yang sudah ada.
Meskipun pembelajaran melalui daring, tidak mengurangi semangat siswa untuk mengumpulkan tugas maupun praktek. Cara inilah yang sangat membantu penulis mengatasi masa pandemik yang sedang kita hadapi bersama terutama dalam mata pelajaran prakarya. (ips2/zal)
Guru Prakarya SMPN 1 Bandar, Batang