30 C
Semarang
Wednesday, 18 June 2025

Pembelajaran Lompat Tinggi Lebih Menyenangkan dengan Modifikasi Gelang Karet

Oleh: Sutarno, S.Pd, M.Si

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, KURIKULUM Merdeka Belajar adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Dengan kurikulum ini maka pembelajaran akan lebih maksimal. Peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensinya. Untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal, seorang guru dituntut untuk memberikan pembelajaran yang inovatif.

Pendidikan Jasmani adalah pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas fisik. Merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan. Tujuannya untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, ketrampilan gerak, ketrampilan berfikir kritis, ketrampilan sosial. Selain itu juga dapat menjaga stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih.

Semua itu dilakukan melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang direncanakan secara sistematis. Selain itu, anak diajarkan juga untuk bergerak guna membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak.

Menurut Heinich, Molenda, Russell, Smaldino, (dalam Daryanto, 2011:4) “media pembelajaran adalah media-media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan pembelajaran atau mengandung maksud-maksud pembelajaran.”

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secar terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif (Rosyada Dede, 2008:8).

Lompat tinggi merupakan salah satu nomor lompat yang terdapat dalam cabang atletik. Lompat tinggi merupakan bentuk gerakan melompat dengan cara mengangkat kaki ke depan ke atas dalam usahanya membawa titik berat badan setinggi mungkin dengan cara melakukan tolakan salah satu kaki untuk mencapai ketinggian tertentu dan secepat mungkin mendarat. Tujuan utama lompat tinggi adalah untuk mengangkat badan mencapai jarak vertikal yang setinggi-tingginya agar melewati mistar dan mendarat dengan sempurna.

Dalam pembelajaran lompat tinggi di SMK Negeri 3 Semarang ada kecenderungan siswa agak malas mengikuti kegiatan ini dengan alasan takut menabrak mistar yang terbuat dari besi, sehingga menyebabkan rendahnya minat siswa mengikuti pembelajaran lompat tinggi.

Siswa menganggap mistar yang terbuat dari besi itu berbahaya karena apabila siswa dalam melakukan lompat tinggi tidak berhasil dan membentur mistar maka akan merasa sakit dan menyebabkan sikap trauma.

Selain hasil pembelajaran yang masih rendah, dalam pembelajaran lompat tinggi banyak terjadi kesalahan yang dilakukan siswa antara lain pada saat melakukan awalan, tolakan, maupun pendaratan.

Pelaksanaan pelaksanaan lompat tinggi menggunakan karet bertujuan untuk merangsang siswa melakukan lompatan tanpa ada rasa takut menabrak mistar. Guru pendidikan jasmani harus lebih kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran, guru harus lebih dapat melihat karakteristik siswa.

Proses pembelajaran dibuat agar siswa tertarik dan bergairah, serta bersemangat melakukannya. Apabila perasaan senang dan bergembira telah muncul dalam diri siswa, maka hal ini akan efektif untuk memacu semangat beraktivitas jasmani.

Dengan demikian untuk meningkatkan hasil pembelajaran lompat tinggi perlu media pembelajaran lompat tinggi yang efektif dan kreatif yaitu dengan menggunakan alat bantu yang sekiranya anak tidak mengangap itu berbahaya contohnya dengan memodifikasi mistar lompat tinggi diganti dengan karet gelang.

Karet gelang yang diuntai untuk membantu teknik melayang dalam lompat tinggi. Diharapkan dengan menggunakan alat karet dapat menambah antusias peserta didik dalam pembelajaran lompat jauh dan juga dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi dan memperbaiki hasil pembelajaran lompat tinggi.

Agar dapat mencapai lompatan yang setinggi mungkin seorang pelompat harus memiliki kondisi fisik dan penguasaan teknik yang baik, dan penguasaan teknik merupakan unsur yang utama dalam pemeblajaran lompat tinggi.

Pembelajaran lompat tinggi menggunakan karet gelang bertujuan agar dapat merangsang siswa untuk dapat melakukan lompatan setingi-tingginya. Karet bersifat lentur, lunak dan tidak berbahaya apabila dipergunakan sebagai media pembelajaran, sehingga anak tidak merasa takut untuk melakukan latihan lompat tinggi.

Dengan perasaan yang senang, siswa akan semakin bergairah untuk selalu melakukan latihan lompat tinggi. Begitu juga bagi siswa yang gagal melakukan gerakan lompat tinggi mereka akan berusaha mengulang dan mengulang lompatan sampai berhasil.

Pelaksanaan pembelajaran lompat tinggi di SMK Negeri 3 Semarang dengan menggunakan karet gelang yang dibentangkan dengan ketinggian tertentu dan diatur sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan dapat meningkatkan hasil belajar lompat tinggi.

Siswa akan melakukan lompatan melewati karet gelang dengan diawali lari sebagai awalan kemudian menumpu dan menolak melewati karet gelang sampai akhirnya mendarat diatas matras dengan posisi yang sempurna. Karet gelang dibentangkan dengan ketinggian secara bertahap mulai dari posisi rendah ke posisi tinggi, sehingga anak-anak merasa senang, semangat dan bergairah sehingga tidak merasa jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran lompat tinggi. (ips2/zal)

Guru Penjaskes SMKN 3 Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya