RADARSEMARANG.COM, Ketika guru menugaskan siswa untuk membuat karya seni 3 dimensi berupa patung atau kriya siswa sering mangkir mengerjakan. Selalu ada alasan untuk mangkir, tidak berbakat, sulit, tak ada waktu, bahan baku mahal dan banyak lagi.
Hal itu juga terjadi pada siswa SMA Negeri 2 Ungaran. Seiring menumpuknya alasan siswa, kesabaran dan ketelatenan guru dituntut selalu muncul dan ada agar tujuan pembelajaran tercapai.
Bermacam inovasi harus kita siapkan untuk menggiring siswa agar terus berkarya. Kita tidak bisa begitu saja memutus kesabaran. Salah satu inovasi yang dapat guru lakukan adalah dengan mengedukasi untuk berkarya seni tidak selalu harus mahal, tidak harus menggunakan material baru.
Material limbah dan material alami bisa digunakan sebagai alternatif. Banyak material di sekitar kita yang tersedia dengan murah bahkan gratis untuk dimanfaatkan dalam berkarya.
Intinya harus selektif memilih limbah agar sesuai dengan hasil karya yang dibuat nantinya. Jenis limbah yang bisa diapakai sangat beragam. Antara lain limbah kayu (termasuk dahan, ranting kulit dan biji bijian, juga bambu), logam, plastik, tekstil dan sebagainya. Tergantung pada kelihaian kita dalam memilah dan memilih.
Setiap material memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga diperlukan pemilahan bahan dengan jeli. Tidak semua bahan atau material bisa digunakan untuk berkarya yang sama. Perlu dilakukan pengkajian yang mendetail mengenai karakteristik bahan yang akan dipakai.
Seperti yang kita rasakan bersama limbah kian hari bukan semakin berkurang, malah sebaliknya semakin merajalela. Diperlukan daya pikir untuk mencipta/mendaur ulang agar limbah tidak membunuh manusia kelak dikemudian hari. Sudah banyak tulisan yang melansir penciptaan karya seni maupun perabot yang menyarankan penggunaan limbah. Tapi limbah tetap semakin menggunung.
Dari sekian bahan di atas adalah kain oscar. Kain oscar yang merupakan limbah tekstil sisa pembuatan jok maupun mebel adalah pilihan yang tepat untuk berkarya seni patung. Limbah oscar selama ini tidak dilirik banyak orang. Padahal di sekitar kita material itu mudah didapati.
Limbah oscar memiliki ketebalan lebih dibanding kain yang lain sehingga ketika diproses akan mudah, sifatnya yang lentur akan membuat siswa lebih leluasa berkreasi.
Tampilan tekstur dan warna juga beragam. Keunggulan lain dari kain oscar adalah tidak mudah rusak baik bentuk maupun warna. Keunggulan penggunaan kain oscar adalah karya terbuat ringan.
Sifat sifat dari kain oscar sangat cocok untuk dibentuk menjadi sebuah patung. Material pendukung seperti kawat dan lem juga mudah didapat dengan harga yang ringan. Yang perlu dipikirkan selanjutnya adalah bagaimana kita mengubah lembaran kain menjadi karya 3 dimensi.
Pemilihan teknik harus tepat. Yaitu dengan cara kain oscar kita gunting menjadi potongan yang kecil dan panjang. Sedangkan proses pembentukannya adalah dengan cara dilem pada ujung kain di kawat yang tentunya sudah kita bentuk sesuai kerangka patung yang kita inginkan.
Jumlah lilitan pun beragam tergantung kebutuhan, untuk yang membutuhkan ketebalan yang sedikit jumlah lilitan pun sedikit. Begitu sebaliknya untuk yang membutuhkan ketebalan lebih maka jumlah lilitan juga harus banyak. Selain jumlah lilitan besar dan kecilnya kain lilitan juga harus diperhatikan, supaya karya yang ditampilkan tidak terkesan monoton.
Selain teknik lilitan, kain oscar juga bisa menggunkan teknik tempel. Menggunakan lem untuk membuat detail semakin memesona. Ada dua pilihan untuk membuat detail. Pertama unsur detail menggunakan warna asli dari limbah yang dimaksud.
Kedua, jika warna yang dibutuhkan tidak kita jumpai maka untuk memunculkan warna dilakukan dengan mewarnai sendiri dengan pewarna sintetis. Akan menjadi lebih baik lagi apabila kedua teknik tersebut digabungkan. Dengan teknik kombinasi akan menampilkan karya yang lebih menarik. (db2/lis)
Guru Seni Budaya SMAN 2 Ungaran Kabupaten Semarang
