RADARSEMARANG.COM, ILMU Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang diberikan pada tingkat SMP. Mapel IPS terpadu ini melingkupi beberapa cabang ilmu. Diantaranya geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi.
Banyaknya cabang ilmu yang harus dipelajari pada mapel IPS terpadu menyebabkan kesulitan belajar pada siswa. Sedangkan Guru dalam menyampaikan pembelajaran IPS masih menggunakan metode konvensional serta pemanfaatan media pembelajaran yang terbatas.
Lisnawati Simanjutak (1993:58) mengemukakan beberapa syarat yang diperlukan untuk membangkitkan minat belajar anak yaitu : belajar harus menarik perhatian, obyek atau keadaan yang kekuatannya menarik akan menimbulkan minat belajar, masalahnya berulang-ulang terjadi, semua kegiatan harus kontras.
Sanjaya (2009:214) media gambar merupakan salah satu media gambar paling umum digunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena gambar atau foto memiliki beberapa kelebihan yakni sifatnya kongkret lebih realities dibandingkan dengan media visual.
Berdasarkan pembelajaran yang dilakukan peserta didik VII A di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta dengan menggunakan metode Bermain Kincir Angin Bergambar pada materi Kebutuhan Manusia terbukti mampu meningkatkan ketertarikan peserta didik terhadap mapel IPS dan membuat suasana pembelajaran IPS lebih menyenangkan. Hal ini terjadi karena proses pembelajaran dilakukan dengan cara bermain dan media gambar yang telah guru persiapkan.
Langkah pembelajaran ini diawali dengan cara : guru membentuk 6 kelompok dengan jumlah 5-6 peserta didik untuk setiap kelompok. Tempat yang digunakan pembelajaran adalah halaman sekolah, supaya peserta didik mengalami penyegaran suasana.
Selanjutnya gambar-gambar materi Kebutuhan Manusia dan alat tempel yang telah disiapkan oleh guru diletakkan di tengah-tengah lapangan. Masing-masing kelompok berjajar kebelakang mengelilingi gambar materi yang diletakkan oleh guru tadi.
Sehingga akan terlihat formasi seperti kincir angin. Selanjutnya media tempel yang akan digunakan untuk tempat menempel gambar sesuai nama-nama gambar Kebutuhan Manusia digantungkan di dahan pohon sekitar halaman sekolah.
Sebelum dimulai kegiatan guru memberitahukan peraturan yang harus dilakukan oleh peserta didik, selanjutnya kegiatan akan dimulai dengan aba-aba dari guru dan setiap anggota kelompok secara berurutan akan mengambil gambar dan menempelkan pada media tempel yang bertuliskan macam-macam KebutuhanManusia yang tergantung di pohon. Hal itu dilakukan terus menerus secara bergilir dengan cara berlomba cepat dengan kelompok lain sampai gambar materi yang berada di tengah lapangan habis.
Setelah gambar habis, peserta didik diminta untuk berkumpul di dekat pohon yang menjadi media tempel tadi, lalu diadakan penilaian untuk masing- masing kelompok apakah gambar-gambar yang ditempel tepat sesuai dengan nama macam Kebutuhan Manusia sesuai materi yang telah disampaikan guru.
Sekaligus juga memperbaiki apabila ada gambar yang tidak sesuai dengan nama macam Kebutuhan Manusia tersebut. Kelompok yang mendapat nilai terbanyak akan menjadi pemenangnya, dan mendapat reward dari guru.
Ternyata dilihat dari pelaksanaan pembelajaran Bermain Kincir Angin Bergambar membuktikan bahwa peserta didik merasa senang dan bersemangat untuk belajar mata pelajaran IPS.
Hal ini terlihat dari upaya peserta didik yang bekerja sama dengan teman sekelompoknya, berjuang sekuat tenaga mencari nama macam Kebutuhan Manusia yang tepat sesuai gambar yang mereka dapat supaya bisa mendapatkan nilai untuk kelompoknya.
Sedangkan teman yang lain memberikan yel-yel semangat bagi temannya yang sedang berlari mencari nama yang tepat untuk menempel gambarnya. Mereka merasa lebih mudah memahami materi dengan cara Bermain Kincir Angin Bergambar. Terbukti peserta didik dapat mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru pada pertemuan berikutnya. (ips2/zal)
Guru IPS SMP Muhammadiyah 1 Surakarta