RADARSEMARANG.COM, Tawazun atau seimbang dalam segala aspek dan berbagai hal. Tawazun menurut bahasa berarti keseimbangan atau seimbang.
Sedangkan menurut istilah tawazun merupakan suatu sikap seseorang untuk memilih titik yang seimbang atau adil dalam menghadapi suatu persoalan. Sikap ini sebaiknya ada dalam diri setiap Muslim dan diperintahkan secara langsung oleh Allah SWT dalam firman-Nya.
Makna seimbang yang dimaksud dalam tawazun sangat luas. Tawazun bisa bermakna keseimbangan dalam penggunaan dalil ‘aqli (dalil yang bersumber dari akal pikiran rasional) dan dalil naqli (bersumber dari Alquran dan Hadits).
Selain itu, bisa juga diartikan sebagai keseimbangan hidup dunia dan akhirat, serta keseimbangan antara jasad, akal, dan hati nurani seorang muslim. Sikap ini sangat diperlukan untuk menambah keimanan supaya semakin kokoh. Seorang Muslim dapat menjadikan dirinya kuat, tabah, dan tawakal dengan menyeimbangkan berbagai aspek dalam kehidupannya.
Dalam Qs Al Jumu’ah ayat 9-11 dijelaskan ketika kita mendengar adzan berkumandang, hendaknya meninggalkan urusan-urusan duniawi dan segera menuju masjid untuk melaksanakan salat. Dan apabila kita berada dalam masjid untuk melaksanakan perintah Allah SWT janganlah meninggalkannya demi urusan dunia sebelum ibadah yang kita lakukan benar-benar selesai.
Setelah itu barulah bertebaran di bumi untuk mencari rizki. Perintah ini menunjukkan pentingnya menyeimbangkan urusan duniawi dan ukhrawi. Kita diperbolehkan mengejar urusan duniawi tetapi tidak boleh terlena sehingga lupa pada kehidupan akhirat. Bekerja hendaklah diniatkan untuk mencari ridlo AllaH SWT.
Sikap tawazun sangat diperlukan oleh manusia agar dia tidak melakukan sesuatu hal yang berlebihan dan mengesampingkan hal-hal yang lain, yang memiliki hak harus ditunaikan. Tawazun merupakan kemampuan individu menyeimbangkan kehidupan dalam berbagai dimensi. Sehingga tercipta kondisi yang stabil, sehat, aman dan nyaman.
Keseimbangan merupakan kewajiban sekaligus keharusan sosial. Dengan demikian seseorang yang tidak seimbang dalam kehidupan individu dan sosialnya dapat menyebabkan hubungan interaksi sosialnya akan rusak.
Meskipun tawazun memiliki arti sebagai suatu keseimbangan atau adil, hal itu bukan berarti harus menempatkan posisi di tengah-tengah atau jalan tengah. Karena realitanya suatu pertengahan belum tentu menunjukkan suatu keseimbangan, karena tergantung bobotnya.
Sebagai insan yang muslim dan beriman penting menerapkan sikap tawazun. Tujuannya agar kita tidak melakukan sesuatu hal yang berlebihan dan mengesampingkan hal-hal yang lain atau bahkan melupakannya.
Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk bersikap tawazun. Seperti contoh ada tiga sahabat Rasulullah datang kepada beliau dan mengutarakan maksudnya masing-masing. Orang pertama mengatakan dia tidak akan menikah selama hidupnya. Kemudian orang kedua mengatakan dia akan berpuasa setiap hari, terus-menerus seumur hidupnya dan terakhir mengatakan ia akan salat tanpa henti-hentinya.
Rasulullah Saw lalu menjawab dan melarang mereka. Masing-masing urusan ada haknya. Urusan dunia ada haknya dan urusan akhirat juga haknya, jalankanlah hal itu dengan seimbang. Dalam kutipan kisah tersebut kita dapat memaknai bahwa dunia dan akhirat harus berjalan seimbang. Tidak memberatkan masalah dunia dan tidak terlalu berat dalam beribadah. (md2/fth)
Guru Alquran Hadits MTs Negeri 2 Demak