RADARSEMARANG.COM, Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan faktor pendidikan. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai,terbuka, dan demokratis.
Pola pikir sentralistik, monopolik, dan uniformistik mewarnai pengemasan dunia pendidikan. Keputusan selalu dilaksanakan berdasarkan hierarki-birokrasi, tidak berdasar pada indikator keberhasilan anak didik. Padahal peserta didik akan sejahtera jika aktivitas belajar menyenangkan dan menggairahkan.
Belajar merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan bagi siswa. Kenyataannya, penerapan belajar pada siswa yang efektif dan aktif di sekolah masih sulit diterapkan. Karena banyak siswa yang masih kurang aktif mengikuti pembelajaran.
Salah satu penyebabnya karena dalam penyampaian materi pembelajaran selalu berpusat pada guru. Guru lebih banyak menyampaikan informasi melalui ceramah. Siswa lebih banyak diam dan tidak dapat menangkap pelajaran dengan optimal. Faktor lain disebabkan karena kurangnya kesadaran dari diri siswa bahwa belajar adalah suatu kebutuhan.
Menentukan strategi dan model pembelajaran yang sesuai sangat diperlukan oleh guru untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sehingga memudahkan siswa memahami pokok bahasan yang disampaikan guru. Tujuan yang ingin dicapai guru di antaranya menciptakan suasana yang aktif dalam kelas selama proses belajar mengajar berlangsung.
Salah satu materi yang dipelajari dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah teks tanggapan. Teks Tanggapan adalah teks yang berisi pendapat berupa pujian atau kritik secara objektif dan santun.
Objek pada teks tanggapan antara lain; karya seni, kebijakan pemerintah, fenomena sosial, makanan, pakaian, dan lain sebagainya. Dalam menulis teks tanggapan, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan. Salah satu hal yang membuat siswa kesulitan adalah kurangnya metode dalam proses pembelajaran.
Hamalik 1986 (dalam Arsyad, 2014: 19—20) mengemukakan bahwa pemakaian metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Penggunaan metode pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, metode pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
Berdasarkan pendapat Hamalik, penulis menggunakan metode Quantum Teaching supaya dapat membangkitkan minat siswa dalam kegiatan pembelajaran khususnya pembelajaran menulis teks tanggapan.
Melalui Quantum Teaching bentuk pembelajaran yang diawali dengan sebuah masalah dengan menggunakan instruktur sebagai pelatihan metakognitif dan diakhiri dengan penyajian dan analisis kerja siswa, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil pembelajaran.
Dengan metode ini, hasil prestasi belajar siswa pada Kemampuan Menulis Teks Tanggapan meningkat. Dapat dilihat berdasarkan perolehan nilai dari siswa yang menunjukan adanya peningkatan. (md1/fth)
Guru Bahasa Indonesia MTs Negeri 2 Demak
