28 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Meningkatkan Keterampilan Menulis Recount Text melalui Media Gambar Peristiwa

Oleh : Siti Fatimah, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa selain keterampilan mendengarkan, berbicara, dan membaca yang diajarkan di sekolah tingkat pertama.

Menulis bukan hal yang mudah dilakukan bagi setiap peserta didik, namun bukan hal yang tidak mungkin untuk dilakukan. Bagi peserta didik yang sudah terbiasa, menulis merupakan kegiatan yang mudah dan menyenangkan.

Mereka hanya belum mengetahui bagaimana untuk memulai tulisan, sehingga kemungkinan mereka hanya duduk tanpa menulis apapun. Oleh karena itu, mereka menganggap menulis adalah kegiatan yang kurang menarik dan tidak disenangi bahkan menyulitkan.

Pembelajaran bahasa Inggris menulis bagi peserta didik dianggap membosankan karena mereka merasa gundah dan kesulitan ketika harus memulai menulis dalam bahasa Inggris. Hal ini didasarkan pada pengamatan mengenai kesulitan peserta didik dalam belajar bahasa Inggris keterampilan menulis pada kelas VIII di awal semester.

Beberapa alasan yang mereka sampaikan adalah tidak mempunyai ide, takut salah tulisannya, sulit menyusun kalimat, tidak menguasai kosakata. Bahkan tidak suka pelajaran bahasa Inggris.

Berdasarkan kenyataan di atas perlu upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis. Guru berperan sangat besar dalam usaha penguasaan kompetensi menulis peserta didiknya.

Selain itu guru harus mampu membiasakan mereka untuk menuangkan ide, dimulai dari hal yang paling sederhana ke dalam tulisan bahasa Inggris.

Guru juga perlu melakukan tindakan yang memberikan kesempatan peserta didik untuk berlatih menulis, karena menulis adalah suatu keterampilan yang dapat diasah dan dikembangkan yang disertai proses pembiasaan.

Dalman (2015:6) menyatakan menulis tidak dapat dilakukan seperti membalikkan telapak tangan, tetapi harus melalui proses. Guru diharapkan dapat lebih kreatif menggunakan media dan sebagainya yang dapat membantu siswa dalam mengatasi masalah menulis.

Oleh karena itu, peserta didik perlu diberi kesempatan untuk berproses dalam bentuk latihan-latihan yang mendukung mereka untuk mengasah dan mengembangkan keterampilan menulisnya.

Dalam proses latihan-latihan tersebut, guru dapat menggunakan berbagai strategi untuk membantu siswa memecahkan masalahnya. Salah satu yang dapat digunakan adalah media gambar khususnya dalam pembelajaran menulis teks recount. Teks recount adalah teks yang menceritakan kembali kejadian atau peristiwa yang telah terjadi di masa lalu.

Dalam pembelajaran menulis teks recount peserta didik diminta untuk menceritakan pengalaman atau kejadian yang dialaminya, baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan kepada orang lain.
Hal ini pasti akan terasa sulit bagi siswa kelas VIII.

Maka guru dapat melakukan pembelajaran aktif menggunakan gabungan penggunaan media gambar untuk menghidupkan suasana pembelajaran di kelas dengan meminta peserta didik membawa rangkaian gambar peristiwa sebagai bahan menuangkan ide mereka dalam materi teks recount.

Menurut Oemar Hamalik (1994:43), gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran. Secara khusus gambar berfungsi untuk memperjelas ide, menarik perhatian, mengilustrasikan fakta yang mungkin terabaikan atau cepat terlupakan.

Gambar juga membuat orang dapat menangkap ide atau informasi yang terkandung di dalamnya lebih jelas. Di samping itu, media gambar yang relatif mudah didapatkan dan murah.

Penggunaan media gambar ini sangat membantu peserta didik SMP dalam menulis teks recount. Hal yang sangat terlihat adalah adanya perubahan sikap peserta didik ke arah positif.

Antara lain peserta didik lebih bersemangat, aktif, sabar, dan teliti dalam kegiatan menulis. (uj/lis)

Guru SMPN 2 Mungkid Kabupaten Magelang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya