RADARSEMARANG.COM, Materi ajar tingkat SMA khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI, lebih mengedepankan jenis-jenis teks sebagai materi pembelajaran. Salah satunya adalah pembelajaran teks eksplanasi.
Dalam silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI semester ganjil, peserta didik diharapkan mampu mengonstruksi teks eksplanasi. Bagi sebagian besar peserta didik, kegiatan mengonstruksi teks masih dianggap sebagai kegiatan yang sulit.
Dalam praktiknya, peserta didik perlu memiliki pengetahuan atau wawasan yang luas sebagai modal dasar untuk menyalurkan ide-ide atau gagasan.
Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ kejadian-kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya dapat terjadi.
Suatu kejadian, baik itu kejadian alam maupun kejadian sosial yang terjadi di sekitar kita, selalu memiliki hubungan sebab, akibat, dan proses.
Isnatun dan Farida (2013: 80) menyatakan bahwa teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan tentang proses terjadinya atau terbentuknya suatu fenomena alam atau sosial.
Artinya, teks eksplanasi menjelaskan tentang proses terjadinya suatu fenomena dari awal hingga akhir. Sedangkan, Priyatni (2014: 82) menyatakan bahwa teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan tentang proses yang berhubungan dengan fenomena-fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya dan lainnya.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, terdapat beberapa tahapan pembelajaran yang harus ditempuh. Pada tahap awal, peserta didik menentukan objek yang akan ditulis.
Objek dapat berupa fenomena alam atau fenomena sosial. Tahap berikutnya, peserta didik mengumpulkan data-data atau informasi yang sesuai dengan objek yang dipilih.
Selanjutnya, peserta didik menyusun struktur teks eksplanasi sebagai kerangka karangan.
Setelah kerangka karangan dibuat, peserta didik kemudian mengembangkan struktur teks menjadi teks eksplanasi. Sebagai tahapan terakhir, peserta didik tinggal menentukan judul yang sesuai dengan isi teks dan melakukan memeriksa kembali ketepatan pilihan kata, ejaan, dan struktur kalimat dalam teks eksplanasi.
Dalam pelaksanaan pembelajaran teks eksplanasi, guru seringkali kesulitan memberikan pemahaman terhadap peserta didik.
Begitu pula sebaliknya, peserta didik sering dihadapkan pada masalah klasik merasa kesulitan dalam pengungkapan gagasan dan merasa kurang asyik dalam belajar.
Kurang luasnya wawasan dan pengetahuan mereka juga akan sangat berdampak terhadap produk tulisan. Untuk itu, perlu dicarikan solusi agar pembelajaran lebih kondusif, menarik, dan menyenangkan.
Guna mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran, guru harus cermat memilih dan menerapkan metode pembelajaran. Salah satu metode yang bisa diterapkan dalam pembelajaran ini adalah metode demonstrasi.
Menurut Djamarah, Syaiful Bahri (2000:54), metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.
Melalui metode ini, cara penyajian pelajaran dilakukan dengan memeragakan atau mendemonstrasikan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru.
Setelah itu, siswa secara mandiri menuliskan isi informasi berupa proses kejadian, baik berupa peristiwa alam maupun sosial yang telah didemonstrasikan guru dengan bantuan alat peraga dalam bentuk teks eksplanasi.
Penggunaan metode ini sangat membantu peserta didik untuk lebih fokus perhatiannya pada proses belajar dan tidak tertuju pada hal-hal lain sehingga mereka dapat mengembangkan gagasan-gagasannya dengan memerhatikan struktur dan kaidah kebahasaan yang benar.
Dengan demikian, diharapkan pembelajaran dengan metode ini dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuan menulis teks eksplanasi. (ips2/ton)
Guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Padamara, Purbalingga