RADARSEMARANG.COM, Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pembentukan karakter dan masa depan seseorang. Pembelajaran di sekolah tidak hanya memfokuskan pada aspek kognitif saja, namun juga pada aspek sosial dan emosional siswa. Oleh karena itu, dua konsep pembelajaran yang saat ini sedang banyak dibahas di dunia pendidikan adalah pembelajaran berdiferensiasi.
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan strategi pembelajaran yang menyesuaikan cara mengajar dan materi pembelajaran dengan karakteristik dan kebutuhan siswa secara individual. Pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa, dengan memperhatikan perbedaan kemampuan dan gaya belajar siswa.
Menurut Tomlinson (2001: 45), pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid.
Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru harus mampu mengidentifikasi perbedaan kemampuan dan gaya belajar siswa secara individual. Selanjutnya, guru dapat menyusun program pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar siswa.
Sehingga siswa dapat memahami materi pembelajaran dengan lebih mudah dan efektif. Pembelajaran berdiferensiasi juga mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan diri, berpikir kritis, dan kreativitas, sehingga siswa dapat mencapai potensi terbaik mereka.
Selain itu, pembelajaran berdiferensiasi juga dapat membantu guru untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Dengan memberikan materi pelajaran yang lebih menantang bagi siswa yang memiliki kemampuan lebih tinggi, dan materi yang lebih dasar bagi siswa yang memiliki kemampuan lebih rendah, siswa lebih termotivasi dan merasa bahwa pembelajaran yang mereka terima sesuai dengan kemampuan.
Dalam hal ini, sebagai contoh penulis sebagai guru di SMK Negeri 7 Semarang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional yang terintegrasi dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari di kelas yaitu pada mata pelajaran Infrastructure as a Service kelas XI SIJA materi konfigurasi DHCP Server.
Penulis melakukan pembelajaran berdiferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk. Diferensiasi konten di sini, penulis menyediakan berbagai macam bentuk bahan belajar yang dapat digunakan oleh siswa sesuai dengan gaya belajar masing-masing. Penulis membuat materi dalam bentuk presentasi, video tutorial, dan berbagai macam artikel terkait materi DHCP server.
Sehingga siswa dapat memilih bahan belajar yang cocok sesuai dengan gaya belajar masing-masing namun tujuan pembelajaran yang ingin dicapai tetap tersampaikan.
Penulis membentuk kelompok-kelompok kecil untuk melakukan praktikum. Kelompok ini dibagi berdasarkan pemetaan kesiapan belajar siswa. Penulis memberikan bimbingan yang berbeda-beda kepada masing-masing kelompok.
Untuk kelompok yang kesiapan belajarnya kurang, penulis memberikan bimbingan ekstra. Penulis juga melayani siswa yang akan melakukan bimbingan melalui pesan WhatsApp apabila siswa masih kurang paham dengan materi belajarnya.
Dalam hal ini, penulis melakukan pembelajaran berdiferensiasi proses. Karena penulis melalui berbagai macam proses dalam memberikan materi kepada siswa namun tetap sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Kemudian penulis juga melakukan pembelajaran berdiferensiasi konten, dimana siswa diberikan kebebasan dalam membuat laporan praktikum. Laporan praktikum dapat dibuat dalam berbagai bentuk, misalnya tulisan narasi, video, poster, bagan, gambar, infografis, atau audio sesuai dengan kemampuan dan kreativitas siswa.
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Dengan memperhatikan perbedaan kemampuan dan kebutuhan belajar siswa secara individual, diharapkan siswa dapat mengembangkan potensi terbaik mereka dan mencapai hasil belajar yang lebih baik. (uj/lis)
Guru Produktif Sistem Informatika Jaringan dan Aplikasi, SMKN 7 Semarang