RADARSEMARANG.COM, Belajar menurut Thursan Hakim adalah proses perubahan di dalam kepribadian ditunjukkan dalam bentuk peningkatan tingkah laku. Seperti peningkatan kecakapan pengetahuan, sikap keterampilan dan daya pikir serta kemampuan lainnya. Menghafal adalah salah satu usaha untuk mengingat serta melafadzkan tanpa melihat teks.
Sedangkan belajar adalah perubahan dalam perilaku siswa sebagai hasil dari pengalaman atau latihan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Kitab Alquran dalam buku PAI kelas 11 (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI halaman 10) adalah Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril untuk disampaikan pada umatnya sebagai pegangan hidup.
Menghafal Alquran merupakan salah satu materi pelajaran PAI yang menjadi momok bagi siswa. Karena untuk menghafal satu ayat pun kadang membutuhkan waktu lama. Padahal ada banyak keutamaan yang akan diperoleh jika seseorang menjadi penghafal Alquran. Seperti diberikan derajat tinggi, bebas dari siksaan neraka, memberikan mahkota di surga kepada kedua orang tua dan sebagainya.
Penulis sebagai guru PAI ingin mengajarkan bagaimana agar siswa kelas XI IPA dan IPS di SMA Negeri 1 Randublatung, Kabupaten Blora merasa senang dan mudah menghafal ayat-ayat Alquran. Seperti yang tercantum dalam surat Al Qamar ayat 17 Allah Berkalam “Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Alquran untuk pelajaran…”
Penulis menggunakan metode TIKRAR. Dengan tujuan efektifitas penghafalan ayat-ayat Alquran untuk siswa siswi SMA Negeri Randublatung untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Metode berasal dari” metha” berarti melalui dan “hados “yang berarti jalan. Jadi metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan. Sedangkan tikrar berasal dari tikraran yang artinya mengulang kembali ( lailatul zuhro,dkk “ Metode tikrar untuk Meningkatkan Hafalan Alquran “
Jadi metode Tikrar berarti mengulang ulangi potongan-potongan ayat hingga hafal. Pada dasarnya metode Tikrar dengan metode pengulangan bacaan berkali-kali sehingga tanpa sadar bacaan al quran tersebut melekat di otak kita.
Ayat yang akan dihafalkan siswa dibagi beberapa potongan sesuai panjang pendeknya ayat. Setiap potongan ayat dibaca berulang –ulang minimal 10-20 kali hingga hafal.
Begitu pula dengan potongan selanjutnya. Begitu seterusnya sampai potongan ayat terakhir. Selanjutnya menggabungkan potongan-potongan ayat yang telah dihafal menjadi satu ayat. Dibaca 10-20 kali hingga hafal.
Metode tikrar dapat dilakukan secara berkelompok terdiri 3-5 siswa. Dengan metode kelompok setiap anggotanya bergantian membaca dan anggota lainnya menyimak dan mendengarkan.
Setelah dilakukan uji coba metode tikrar ternyata kualitas hafalan siswa kelas XI IPA dan IPS SMA Negeri 1 Randublatung lebih meningkat. Bahkan siswa yang belum lancar membaca Alquran mulai bisa menghafal ayat-ayat dalam Alquran. (ps1/fth)
Guru PAI SMAN Randublatung, Kabupaten Blora.