29 C
Semarang
Friday, 18 April 2025

PBL Tingkatkan Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Matematika

Oleh : Wendy Puspitasari S.Si

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, MATEMATIKA merupakan salah satu mata pelajaran (mapel) yang kera dianggap momok bagi para siswa. Bahkan, banyak siswa yang menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit dan rumit, lantaran selalu berhubungan dengan angka, rumus dan hitung-menghitung.

Mereka sudah terlebih dahulu tidak tertarik dengan matematika sebelum mencoba memahami dan mengerjakannya. Hal ini dikuatkan oleh stigma umum yang menyatakan bahwa matematika adalah pelajaran yang paling menguras pikiran.

Guru memiliki peran yang sangat penting untuk menghilangkan stigma negatif tentang matematika di kalangan pelajar. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah project based learning (PBL), di mana guru membagi kelas menjadi kelompok yang lebih kecil dan memberikan proyek penugasan kepada masing-masing kelompok tersebut.

Hal ini menciptakan satu tantangan dan kolaborasi antar siswa. Siswa akan dipaksa untuk bekerja sama, yang akan melatih empati dan kemampuan mendukung sesama mereka.

Kemampuan para pelajar Indonesia dalam bidang matematika harus diperhatikan dengan serius. Rumitnya hitungan dan banyaknya rumus membuat siswa merasa malas dan tidak telaten mempelajarinya lebih dalam.

Padahal jika mereka mau berpikir sedikit, matematika akan menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Karena bagaimanapun, matematika sebenarnya memiliki hubungan erat dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya di saat siswa diminta untuk jarak tempuh dan menghitung kecepatan sebuah kendaraan.

Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antarmata pelajaran) dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan atau penelitian (discovery/inquiry learning).

Agar peserta didik menghasilkan karya kontekstual baik individual maupun kelompok, maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis proyek atau project based learning (PBL).

Demikian pula pada Permendikbud nomor 66 tahun 2013 tentang standar penilaian mengatakan bahwa seorang pendidik untuk menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja yaitu penilaian yang menuntut siswa mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, proyek dan penilaian portofolio.

Untuk penilaian proyek yang dilakukan oleh seorang pendidik, menurut standar penilaian adalah dilakukan setiap akhir bab atau tema pelajaran.

Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan permasalahan atau problem yang sangat menantang dan menuntut siswa untuk melakukan kegiatan merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan siswa untuk bekerja secara mandiri maupun kelompok.

Hasil akhir dari kerja proyek tersebut adalah suatu produk yang antara lain berupa laporan tertulis, presentasi atau rekomendasi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan tentang adanya keaktifan dan partisipasi siswa dalam pembelajaran Matematika menggunakan metode project based learning di SMK Negeri H.Moenadi Ungaran. (ttg4/ida)

Guru SMK Negeri H Moenadi Ungaran, Kabupaten Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya