29 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Kenali Negara ASEAN melalui Group Investigation

Oleh : Luwinsih S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, METODE merupakan salah satu komponen dalam proses belajar-mengajar yang amat diperlukan. Metode tertentu berdasarkan pendekatan tertentu dapat menentukan langkah-langkah kegiatan pemilihan materi pembelajaran dan penyampaiannya.

Karena itu, teknik pembelajaran yang dipakai harus disesuaikan dengan materi pelajaran yang disampaikan. Oleh karena itu, baik pendekatan, metode, maupun teknik merupakan subsistem yang digunakan dalam pembelajaran.

Agar metode pembelajaran yang dipilih sebaiknya selalu berorientasi pada tujuan, tidak hanya terikat pada satu alternatif saja, kerap digunakan sebagai suatu kombinasi dari berbagai metode serta kerap dipergunakan berganti-ganti dari satu metode ke metode lainnya.

Selama ini guru jarang sekali menggunakan satu metode, karena guru menyadari bahwa semua metode ada kelebihan dan kelemahannya. Penggunaan satu metode cenderung menghasilkan kegiatan pembelajaran yang membosankan bagi siswa.

Hal ini dapat menimbulkan kejenuhan dan menurunnya motivasi belajar siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar, sehingga penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan, sangat rendah.

Rendahnya penguasaan siswa terhadap materi Mengenal Negara ASEAN pada umumnya disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kemauan belajar siswa masih rendah, kemungkinan penggunaan metode atau langkah-langkah yang kurang bervariasi dan bersifat monoton, sehingga siswa pasif dan tidak tertarik pada materi.

Selain itu, kurangnya sarana dan prasarana atau media yang mendukung materi yang diajarkan, sehingga siswa merasa kesulitan dalam menguasai materi pelajaran yang diajarkan.

Agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik, salah satu solusinya yaitu dengan menggunakan model pembelajaran group investigation.

Model group investigation memiliki enam tahapan belajar, yaitu 1) mengidentifikasi topik dan pembentukan kelompok (guru sebagai fasilitator), 2) merencanakan tugas belajar, 3) menjalankan investigasi (anggota kelompok secara individu atau berpasangan berusaha untuk mengumpulkan informasi, menganalisa dan mengevaluasi serta menarik kesimpulan), 4) menyiapkan laporan akhir (laporan berasal dari investigasi yang telah dilakukan), 5) guru berperan sebagai penasihat untuk membantu memastikan setiap anggota kelompok berperan aktif, dan 6) evaluasi, setiap kelompok berhak untuk mengevaluasi kinerja dan hasil kerja kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya.

Metode group investigation merupakan model pembelajaran yang melibatkan peran serta siswa termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif.

Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu alternatif dalam proses pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam bekerjasama untuk memecahkan masalah dan berpikir kritis dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Model pembelajaran ini membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen. Hal ini memotivasi mereka untuk berinteraksi, berdiskusi, dan berargumentasi.

Salah satu kelebihan metode group investigation yaitu dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa untuk menggunakan pengetahuan dan keahlian yang berguna bagi kelompoknya.

Selain itu, dapat memperbaiki hubungan antarsiswa dalam satu kelompok sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar yang baik dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Dalam penerapan model group investigation diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Karena dalam pembelajaran kooperatif siswa dituntut aktif selama kegiatan belajar kelompok. (db2/ida)

Guru IPS SMP Negeri 5 Comal, Kabupaten Pemalang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya