RADARSEMARANG.COM, HASIL belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar.
Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu.
Berdasarkan pengertian di atas maka yang dimaksud hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
Hasil belajar tersebut meliputi kemampuan kognitif, arfektif dan psikomotorik yang merupakan kemampuan akademis siswa dalam mencapai standar tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya dan harus dimiliki siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
Siswa SDN 02 Losari Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang dalam proses pembelajaran memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Perbedaan latar belakang itu akan berpengaruh pada tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti pembelajaran.
Hasil belajar yang dicapai siswa merupakan tingkat kemampuan siswa dalam menerima dan memahami berbagai konsep yang telah dipelajarinya. Namun kenyataan yang terjadi ada beberapa siswa yang belum mampu menguasai materi yang diberikan guru.
Kata inquiry berarti menyelidiki dengan cara mencari informasi dan melakukan pertanyaan-pertanyaan. Pendekatan inkuiri ini siswa dimotivasi untuk aktif berpikir, melibatkan diri dalam kegiatan dan mampu menyelesaikan tugas sendiri.
Para ahli pendidikan dan juga para pengajar cenderung menggunakan istilah pendekatan inkuiri. Pendekatan inquiry dalam bahasa Inggris disebut “discovery approach” yang artinya ialah penyelidikan melalui pencarian informasi atau pertanyaan-pertanyaan. Ada kaitan erat antara menyelidiki dengan penemuan.
Menurut Trianto (2007:135) inquiry berarti pertanyaan, atau pemeriksaan, penyelidikan. David L. Haury dalam artikelnya, Teaching Science Through Inquiry dalam Sutrisno (2008) mengutip definisi yang diberikan oleh Alfred Novak bahw inquiry merupakan tingkah laku yang terlibat dalam usaha manusia untuk menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu.
Inquiry juga berkaitan dengan aktivitas dan keterampilan aktif yang fokus pada pencarian pengetahuan atau pemahaman untuk memuaskan rasa ingin tahu.
Menurut Blosser dalam Sutrisno (2008) alasan rasional penggunaan metode inquiry adalah bahwa siswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai energi dan akan lebih tertarik terhadap energi jika mereka dilibatkan secara aktif dalam “melakukan” belajar IPA. Investigasi yang dilakukan oleh siswa merupakan tulang punggung metode inquiry.
Investigasi ini difokuskan untuk memahami konsep-konsep IPA dan meningkatkan keterampilan proses berpikir ilmiah siswa. Diyakini bahwa pemahaman konsep merupakan hasil dari proses berfikir ilmiah tersebut .
Menurut Sund dalam Trianto (2007) pembelajar dengan penemuan akan membantu pembelajar menggunakan proses mental dengan mengamati, membuat penggolongan, membuat dugaan, mengukur, menjelaskan dan menarik kesimpulan.
Konsep misalnya. konsep dingin, segiempat, masyarakat, kata, frase dan kalimat. Prinsip misalnya. logam kalau dipanasi mengembang, semua kalimat pasif berawalan di.
Berdasarkan uraian di atas bahwa pendekatan inquiry dalam kegiatan belajar mengajar mengutamakan kegiatan pembelajar dengan menggunakan proses mental. Tujuan berikutnya ialah siswa akan menemukan konsep dan prinsip.
Konsep dan prinsip itu ditentukan sebagai hasil atau akibat adanya pengalaman belajar yang telah diatur secara seksama oleh guru. Dengan kondisi seperti itu dapat dipastikan aktifitas belajar akan meningkat sehingga hasil belajarpun akan meningkat pula. (db2/bas)
Guru SDN 02 Losari Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang