26 C
Semarang
Saturday, 21 December 2024

Belajar Akar Pangkat Tiga dengan Pakarpati Jadi Menyenangkan

Oleh: Muh Jamian, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SEBAGIAN besar siswa beranggapan bahwa matematika sebagai salah satu muatan pelajaran yang sulit dan membosankan, sehingga minat belajar siswa rendah.

Akibatnya, siswa tidak fokus dengan pembelajaran yang berlangsung, terlebih siswa bemain sendiri. Kondisi ini juga terjadi pada kelas VI SD Negeri 1 Gempolsewu Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal.

Oleh karena itu untuk membangun minat siswa dalam mata pelajaran matematika materi akar pangkat tiga, guru perlu kreasi dan inovasi menyajikan materi saat pembelajaran.

Menurut Sumaji (2003: 31) minat dapat tumbuh dengan baik jika pembelajaran dilakukan dengan cara yang menarik. Matematika pada dasarnya mengajarkan logika berpikir berdasarkan akal dan nalar.

Penerapan metode pembelajaran dengan menggunakan media atau alat peraga khususnya dalam mata peajaran matematika dapat membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak menjadi konkret.

Alat peraga matematika adalah seperangkat benda konkret yang dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika (Djoko Iswadji, 2003:1).

Alat peraga pakarpati (papan akar pangkat tiga) adalah media pembelajaran matematika untuk membantu siswa dalam memahami akar pangkat tiga dengan mudah.

Adapun langkah-langkah pembelajaran membuat alat peraga pakarpati adalah sebagai berikut: Pertama, siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok membuat pakarpati dengan cara kerja sama. Bahan dan alat yang diperlukan kardus, kertas berwarna, kawat, spidol, lem, gunting dan tang.

Cara pembuatannya sangat sederhana. Buat satu papan persegi panjang dari kardus. Buatlah 2 lingkaran yang terbuat dari kardus. Masing- masing lingkaran dibagi menjadi 10 bagian yang sama besar.

Lingkaran yang pertama disebut lingkaran puluhan, yang 10 bagiannya itu telah ditulis angka 10³ = 1.000, 20³ = 8.000, 30³ = 27.000, 40³= 64.000, 50³= 125.000, 60³= 216.000, 70³=343.000, 80³= 512.000, 90³ = 729.000, 100³= 1.000.000.

Selanjutnya lingkaran yang kedua disebut lingkaran satuan, yang 10 bagian itu telah ditulis angka 1³= 1, 2³= 8, 3³=27, 4³= 64, 5³= 125, 6³= 216, 7³= 343, 8³=512, 9³= 729, 10³ = 1.000. Ketiga, tempel lingkaran puluhan dan satuan dengan kawat pada papan persegi panjang.

Cara penggunaannya, misal akan dicari akar pangkat tiga dari 110.592 maka langkah-langkahnya, pertama, perhatikan lingkaran puluhan, cari pada lingkaran puluhan yang nilainya kurang dari 110.592.

Ternyata diperoleh nilai 64.000 yang merupkan nilai dari 40³. Jadi bilangan puluhannya adalah 40. Kedua, perhatikan nilai satuannya 110.592, nilai satuannya adalah 2.

Perhatikan lingkaran satuan, cari nilai yang hasil pangkat tiga itu ujungnya adalah 2, didapat 8³= 512. Berarti nilai satuannya adalah 8. Ketiga, setelah diperoleh puluhan 40 +8 = 48, sehingga diperoleh jawaban 110.592 adalah 48. Coba cek pada kartu jawaban, jika dicek hasilnya benar 48, maka jawaban benar.

Kelebihan alat peraga pakarpati ini adalah pembuatan sederhana tidak memerlukan alat khusus, dapat mengurangi sampah kardus, harganya murah dan mudah digunakan. Sedangkan kekurangannya karena berbahan dasar kardus biasanya hanya bisa dipakai beberapa kali dalam pembelajaran.

Media pakarpati sangat membantu pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika materi akar pangkat tiga di SD Negeri 1 Gempolsewu. Pembelajaran menjadi lebih bermakna, menyenangkan dan tidak membosankan. (*/zal)

Guru Kelas VI SDN 1 Gempolsewu, Kabupaten Kendal


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya