26 C
Semarang
Tuesday, 21 October 2025

Tingkatkan Pemahaman dan Keterampilan Membuat Elektromagnet melalui Jelajah Konsep

Oleh: Drs. Koko Supratiyoko, M.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Guru dituntut dapat memberikan pemahaman konsep dan mengaplikasikannya setelah menyampaikan materi pembelajaran dengan baik. Salah satu materi IPA bab kemagnetan yang membutuhkan aplikasi pembelajaran adalah elektromagnet.

Berdasarkan observasi pembelajaran yang dilakukan di SMP Negeri 7 Semarang, terdapat beberapa permasalahan. Yaitu siswa kesulitan dalam memahami konsep elektromagnet, kurang terampil dalam membuat elektromagnet, guru banyak menjelaskan materi secara teori, kurang melaksanakan aktivitas praktikum untuk meningkatkan pemahaman konsep dan mengembangkan pembelajaran interaktif.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal) yang mengkaji fenomena alam melalui kegiatan observasi dan eksperimen.

Hakikat pembelajaran IPA meliputi empat unsur utama yaitu proses, sikap, produk dan aplikasi, bukan hanya fakta, prinsip dan konsep tetapi suatu proses penemuan.

IPA sebagai proses yaitu prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah untuk memperoleh pengetahuan dengan menyusun hipotesis, merancang eksperimen atau percobaan, mengevaluasi, mengukur, dan menarik kesimpulan.

Oeh karena itu, pembelajaran IPA harus mampu menanamkan dan membudayakan kebiasaan berpikir kritis dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri yang menuntut peran guru yang lebih memfokuskan pada aktivitas siswa (Kutoyo, 2011: 54).

Pada pembelajaran IPA guru tidak hanya menilai atau melihat seorang siswa dari hasil belajar yang dicapainya semata, tetapi harus lebih mengembangkan berbagai kemampuan dan keterampilannya. Terutama keterampilan dengan menggunakan proses dan prinsip keilmuan ilmiahnya.

Pembelajaran IPA mengedepankan belajar sambil melakukan (learning by doing), dimana proses belajar akan memberikan kesan yang lebih mudah diingat oleh siswa, sehingga siswa dapat memahami berbagai peristiwa dan menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-harinya.

Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang berorientasi pada penyelidikan yang dapat dikembangkan bersamaan dengan meningkatkan aspek keterampilan proses IPA (Aldiyah, 2021).

Guru menggunakan metode percobaan/praktikum untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa dengan cara membuktikan konsep yang dipelajari.

Salah satu materi pelajaran IPA yang membutuhkan pembuktian konsep, pemahaman konsep dan pengalaman langsung adalah keterampilan membuat elektromagnet melalui jelajah konsep.

Jelajah konsep adalah suatu kegiatan untuk membuktikan konsep IPA melalui percobaan yang dilakukan dengan cermat, teliti dan melaporkan hasilnya dengan baik dan jujur.

Elektromagnet atau magnet listrik adalah magnet yang dibuat dengan mengalirkan arus listrik DC atau searah melalui kumparan kawat yang di dalamnya terdapat inti besi.

Elektromagnet yang telah dibuat berfungsi sebagai magnet kuat ketika dialiri arus listrik dan hilang sifat kemagnetannya ketika arus listrik terputus.

Kutub utara dan selatan elektromagnet dapat ditentukan dengan bantuan aturan tangan kanan di mana ibu jari menunjukkan arah utara sedangkan empat jari menunjukkan arah putaran arus listrik. Kekuatan elektromagnet dipengaruhi banyaknya lilitan kawat, besarnya kuat arus, dan inti yang berada di dalam lilitan kawat.

Elektromagnet dimanfaatkan dalam peralatan kehidupan sehari-hari seperti bel listrik, alat pengangkat rongsokan besi-baja, pesawat telepon, galvanometer, relai magnetik, dan sebagai pemutus daya (circuit breaker).

Kegiatan percobaan/praktikum memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada siswa melalui pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah sehingga konsep-konsep IPA lebih mudah dipahami siswa dan diharapkan mampu mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Pembelajaran dengan metode percobaan membuat elektromagnet melalui jelajah konsep meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge. Sehingga membuat pembelajaran lebih aktif, interaktif, kreatif, menyenangkan dan bermakna. (ps2/lis)

Guru IPA SMP Negeri 7 Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya