RADARSEMARANG.COM, Pendidikan sangatlah dibutuhkan dalam sendi kehidupan. Dengan pendidikan manusia lebih berarti dalam menggapai kesuksesan dan sebagai bekal berperilaku layaknya manusia.
Menurut Masdudi dkk. (2009:1) pendidikan adalah transformasi ilmu pengetahuan, budaya, sekaligus nilai- nilai yang berkembang pada suatu generasi agar dapat ditransformasikan kepada generasi berikutnya.
Salah satu cara mempelajari Alquran Hadits adalah melalui pendidikan. Pendidikan formal yang mengajarkan Alquran Hadits salah satunya adalah pada tingkat Madrasah Tsanawiyah.
Pelajaran ini merupakan unsur mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) agar siswa memahami isi Alquran dan Hadits serta penerapannya dalam kehidupan.
Mata pelajaran ini di Madrasah Tsanawiyah menekankan kemampuan baca tulis yang baik dan benar. Memahami makna secara tekstual dan kontekstual, serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan sebagai suatu usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa agar menjadi manusia seutuhnya berjiwa Pancasila. Ada banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar yang rendah, diantaranya faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor eksternal antara lain, diantaranya motivasi belajar, intelegensi, kebiasaan dan penanaman sikap pada siswa. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang terdapat diluar siswa, seperti strategi pembelajaran yang digunakan kurang menarik perhatian siswa, sarana dan prasarana yang digunakan kurang mendukung pembelajaran, kurikulum dan lingkungan.
Berdasarkan kenyataan tersebut, peneliti tertarik untuk merancang suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan percaya diri, peduli, tanggung jawab dan hasil belajar siswa.
Menyikapi masalah hasil belajar tersebut, perlu adanya perubahan dalam metode pembelajaran. Banyak metode pembelajaran yang efektif dan inovatif. Salah satunya adalah metode resitasi.
Metode resitasi adalah metode penyajian bahan. Di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Tugas dapat dilakukan di kelas, halaman sekolah, laboratorium, perpustakaan, bengkel, rumah, atau di mana saja.
Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu sedikit.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Alquran Hadits adalah model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD).
Model STAD merupakan Pembelajaran kooperatif yang menekankan kerjasama kelompok. Pembelajaran berpusat pada siswa dan adanya penghargaan bagi tim terbaik akan membuat siswa lebih meningkatkan aktivitas dan semangat siswa.
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah suatu pendekatan Cooperative Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi. Di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Guru yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD mengajukan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu menggunakan presentasi Verbal atau teks.
Pembelajaran kooperatif tidak digunakan setiap hari. Dapat dilaksanakan satu bulan beberapa kali. Pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan bagi seluruh anggota bekerjasama, bersosialisasi antar teman, belajar untuk saling berbagi pengetahuan dengan sesama anggota kelompoknya.
Sebelum diterapkannya metode pembelajaran cooperative tipe STAD pada mata pelajaran Alquran Hadits di MTs Negeri 2 Demak hasil belajar siswa banyak di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Setelah diterapkan, hasil belajar siswa meningkat. Dibuktikan dengan antusias siswa dalam belajar Alquran Hadits. Siswa termotivasi dalam belajar sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih baik. (md2/fth)
Guru Alquran Hadits MTs Negeri 2 Demak