RADARSEMARANG.COM, Pada semester 2 ini di Sekolah Menengah Atas disibukkan dengan melaksanakan Ujian Praktik. Untuk mengukur mutu dan pencapaian hasil belajar psikomotorik, keterampilan peserta didik pada akhir jenjang satuan pendidikan.
Serangkaian ujian praktik berlangsung bersamaan pada mata pelajaran tertentu seperti Seni Budaya, PKWU, Olah raga, Bahasa Indonesia, Agama dan lain sebagainya, sehingga membutuhkan jadwal supaya tidak bertumbukan.
Ujian Praktik Seni Budaya di SMAN 1 Ungaran diadakan secara sistem blok. Dimana mengambil waktu 1-2 hari supaya mendapatkan hasil yang maksimal. Tema yang diusung adalah Kerasan-ah.
Kepanjangan dari Membuat KERAjinan dari bahAN sampAH. Tema ini dibuat dalam rangka mendukung program sekolah sebagai Sekolah Adiwiyata.
Program ini adalah program dari Kementrian Lingkungan Hidup yang dibuat dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
Pelaksanaan Ujian Praktik Seni Budaya (Seni Rupa) juga melibatkan murid dalam persiapannya. Dengan pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA) yang merupakan model manajemen perubahan sekolah yang berfokus pada upaya kolaboratif untuk menemukan hal positif dalam diri seseorang dalam suatu komunitas, memegang prinsip psikologi positif, pendidikan positif dan pendidikan berbasis kekuatan diharapkan guru dan murid dapat bersama-sama mendukung program sekolah.
Pendekatan ini dilakukan dengan tahapan BAGJA yang mempunyai akronim Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana dan Atur eksekusi, maka guru bersama murid merumuskan ujian sekolah yang bertema “kerasan-ah” (Kerajinan dari bahan sampah).
Guru memiliki peran penting yaitu mendidik murid dengan segala sumber daya yang ada dengan pengembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Hal ini selaras dengan pendapat Ki Hajar Dewantara dengan konsep Pratap Triloka: Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing madya mangun karso dan Tut wuri handayani. Melalui filosofi Ing ngarso sung tulodo guru diharapkan menjadi contoh baik, menanamkan jiwa karakter kepemimpinan kepada murid.
Selain itu filosofi Ing Madyo Mangun Karso guru harus bisa mengenali potensi murid dan memunculkan kekuatan yang berbasis aset. Menuntunnya berdasarkan kodrat alam maupun kodrat zaman sehingga dapat membentuk pemimpin-pemimpin masa depan.
Filosofi Tut Wuri Handayani guru berperan sebagai pendorong, penyemangat dan dapat memberikan arahan kepada murid agar mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Pada praktiknya dalam kegiatan Ujian Praktik ini murid dapat menentukan sendiri karya yang akan dibuat sesuai dengan kemampuannya masing-masing dan tentunya sesuai dengan tema yang mendukung Program sekolah.
Kendala yang dihadapi sekaligus refleksi saat pelaksanaan Ujian Praktik yaitu Guru perlu meluangkan waktu mempersiapkan Ujian Praktik dengan tahapan BAGJA. Maka untuk kedepannya sebaiknya Ujian Praktik diadakan di awal tahun semester 2. Sehingga murid tidak terbagi konsentrasinya dengan tes SNBT (Seleksi Nasional Berbasis Tes).
Guru harus dapat secara konsisten menuntun murid menemukan potensinya. Potensi murid yang beragam membuat guru harus paham dengan karakter murid begitu juga murid hendaklah berperan aktif dalam pembelajaran. (ips1/fth).
Guru : Seni Budaya SMAN 1 Ungaran