RADARSEMARANG.COM, Materi pelajaran kimia terdiri dari materi yang dapat disajikan secara konkret dan abstrak. Materi yang bersifat abstrak sangat sulit dipahami oleh siswa. Agar terbentuk pemahaman yang baik perlu kreativitas guru dalam menyajikan materi tersebut.
Guru harus menemukan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Selama ini pembelajaran struktur atom masih disajikan secara konvensional sehingga siswa sulit memahami konsep-konsep di dalamnya, pembelajaran jadi membosankan dan tidak menarik untuk diikuti.
Semua model mengajar adalah baik, tergantung pada implementasinya di kelas sesuai dengan karakteristik materi dan siswa. Oleh karena itu, guru perlu memiliki pertimbangan yang matang dalam memilih model mengajar sesuai dengan relevansi atau kecocokan dan tujuan yang akan dicapai melalui pembelajaran.
Pertimbangan yang dimaksud misalnya terhadap materi pelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa, dan sarana atau fasilitas yang tersedia sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan akan dapat tercapai.
Menurut Jamil (2013) untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru dapat memodifikasi model mengajar atau menciptakan model mengajar sendiri. Yang terpenting adalah guru dapat menciptakan ruang bagi siswanya untuk berkembang, produktif, aktif dan kreatif sesuai bakat dan minatnya.
Oleh karena itu, model mengajar juga harus adaptif terhadap kebutuhan siswa.
Salah satu model pembelajaran yang dapat merubah suasana pembelajaran menjadi menyenangkan yaitu dengan menerapkan model snowball throwing.
Pemilihan model pembelajaran snowball throwing dianggap paling tepat, dikarenakan model pembelajaran ini mampu melibatkan keaktifan siswa melalui permainan menggulung dan melemparkan bola salju atau kertas yang berisi pertanyaan hasil kreatifitas kelompok.
Model pembelajaran ini juga akan menggali kreativitas siswa untuk menuliskan pertanyaan atau soal dan menjawab pertanyaan sekaligus mempertanggungjawabkan soal yang dibuat dengan mengoreksi jawaban yang menerima bola kertas pertanyaan tersebut.
Langkah–langkah untuk melakukan model pembelajaran snowball throwing adalah guru membentuk siswa menjadi kelompok–kelompok kecil, tiap kelompok menentukan anggota kelompoknya.
Guru memanggil ketua kelompok untuk menjelaskan materi, yang kemudian materi tersebut akan dijelaskan oleh ketua kelompok kepada anggota kelompoknya masing–masing.
Setelah selesai tiap anggota kelompok akan menuliskan pertanyaan ke dalam selembar kertas, yang kemudian kertas digulung menyerupai sebuah bola dan dilemparkan kepada anggota kelompok lain.
Kertas yang berisi pertanyaan yang didapatkan oleh anggota kelompok lain akan dijawab pertanyaannya oleh siswa yang menerima kertas itu. Siswa dievaluasi oleh guru.
Model pembelajaran snowball throwing juga dapat melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan orang lain, bertanggung jawab atas hasil belajarnya dan teman sekelompoknya.
Dalam artian model pembelajaran snowball throwing mendorong siswa untuk lebih berpikir kritis, berani mengemukakan pendapat, bekerja sama, menggunakan kemampuan analitis, dan bergerak aktif selama proses pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran snowball throwing memiliki kelebihan di antaranya, melatih kesiapan siswa dan saling memberikan pengetahuan.
Penerapan snowball throwing pada pembelajaran struktur atom akan memberikan nuansa belajar sambil bermain serta menyenangkan. Selain itu siswa akan terdorong untuk berpikir kreatif dan inovatif. Penerapan snowball throwing pada materi struktur atom dapat meningkatkan hasil belajar siswa (Nisa, 2014). (uj/lis)
Guru Kimia SMA Negeri 1 Temanggung