27 C
Semarang
Thursday, 19 June 2025

Memperdalam Konsep Keberlanjutan Materi Perubahan Lingkungan dengan ESD

Oleh: Lina Ari Suharyani, S.Si

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pendidikan yang berkualitas merupakan salah satu tujuan agenda pendidikan 2030. Untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) yang terdiri dari 17 Goals tentang isu-isu keberlanjutan. Hal tersebut dapat terwujud melalui pendidikan yang mengarahkan peserta didik pada kehidupan yang sustainability.

Pendidikan untuk mewujudkan SDGs dikenal dengan istilah Education for Sustainable Development. ESD dipandang sebagai pendidikan yang membantu mengembangkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membuat keputusan tepat demi kepentingan generasi sekarang dan mendatang.

Guru dan lembaga pendidikan seperti sekolah, institusi, maupun universitas berperan penting dalam mewujudkan ESD.

Sekolah merupakan tempat generasi muda belajar. Salah satunya tentang bagaimana hidup berkelanjutan. Pendidikan berkelanjutan sangat penting untuk diimplementasikan di sekolah dalam upaya merubah pola pikir tentang memanfaatkan sumber energi untuk kehidupan selanjut.

ESD penting mengingat kesadaran akan pentingnya aktivitas ramah dan pemberdayaan lingkungan tidak dapat tumbuh dalam waktu singkat.

Kurikulum Merdeka yang diterapkan hampir di semua sekolah memberikan keleluasan bagi satuan pendidikan dan guru mengembangkan potensinya serta keleluasan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan dan perkembangannya.

ESD menjadi sangat penting mengingat kesadaran pentingnya aktifitas ramah dan pemberdayaan lingkungan tidak dapat tumbuh dalam waktu singkat. Melalui sekali atau dua kali pemberian penyuluhan atau pelatihan (Nasibulina, 2015).

Penjelasan tersebut menegaskan tujuan ESD berorientasi mengembangkan keterampilan dan nilai agar manusia mampu berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan. Sehingga dapat dimanfaatkan untuk generasi yang akan datang.

Manusia harus mengerti bahwa pola perilaku terhadap lingkungan akan berpengaruh, sehingga pola perilaku harus berlandaskan nilai-nilai ekologis, sosial dan kultural.

Adapun pembelajaran dengan konsep ESD pada materi Perubahan Lingkungan melalui tugas proyek budidaya tanaman sayur dengan teknik hidroponik.

Komponen ESD di dalamnya: pertama, aspek Sosial Budaya (Tata Kelola Lahan) memanfaatkan lahan yang sempit(sebagian besar peserta didik tinggal di perumahan) untuk dapat berkontribusi dalam mengurangi dampak pemanasan global, kedua aspek Lingkungan(Perubahan Cuaca), sebagai dampak pemanasan global dapat dikurangi dengan penghijauan(budidaya tanaman sayur dengan teknik hidroponik), ketiga aspek Ekonomi (Pengurangan Kemiskinan) Hasil budidaya sayur dapat dimanfaatkan untuk menghemat anggaran belanja.

Ketiga perspektif tersebut saling terkait dan merupakan pilar pendorong pembangunan berkelanjutan. Ini berarti dalam melakukan pembangunan berkelanjutan tidak bisa mempertimbangkan satu aspek saja. Seperti aspek ekonomi. Tetapi juga mempertimbangkan aspek lainnya seperti aspek sosial-budaya dan lingkungan.

Dengan pembelajaran berkonsep ESD akan muncul kesadaran siswa tentang kehidupan yang Sustainability. Sustainability merupakan sebuah konsep tentang kehidupan manusia yang lebih baik ditengah keterbatasan alam dengan menjaga keseimbangan kehidupan dalam tiga dimensi, yaitu sosial, ekonomi, dan lingkungan. Dengan munculnya kesadaran tersebut diharapkan kerusakan lingkungan semakin berkurang. (ps2/fth)

Guru Mapel Biologi SMAN 2 Mranggen


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya