RADARSEMARANG.COM, Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan nasional. Tujuan akhir dari pendidikan jasmani harus selaras dengan tujuan pendidikan nasional. Olahraga di sekolah dipandang sebagai alat pendidikan yang mempunyai peran penting terhadap pencapain tujuan belajar mengajar secara keseluruhan (Suharto, 2017: 154).
Salah satu olahraga yang perlu diperhatikan adalah renang. Cabang olahraga renang terbagi beberapa macam gaya. Yakni gaya bebas, gaya punggung, gaya dada dan gaya kupu-kupu.
Olahraga ini sangat bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, keselarasan antara perkembangan kecerdasan otak dan keterampilan serta yang paling pokok adalah dapat membantu anak dalam pertumbuhan jasmani yang seimbang.
Sehubungan dengan pembekalan pengalaman belajar, olahraga renang/aquatik masuk dalam kurikulum. Kurikulum pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan berpedoman pada KI (kompetensi inti) dan KD (kompetensi dasar) dimana KI dan KD tersebut dibuat agar tujuan dan pembelajaran dapat tercapai (Monica, 2019: 2).
Pada kurikulum kelas atas khususnya kelas 6 terdapat kompetensi dasar yang harus dipenuhi yaitu 3.8 Memahami keterampilan salah satu gaya renang dan dasar-dasar penyelamatan diri, dan 4.8 Mempraktikkan keterampilan salah satu gaya renang dan dasar-dasar penyelamatan diri. Salah satu yang harus dikuasai siswa SD yaitu renang gaya punggung.
Namun terdapat permasalahan dalam pembelajaran renang yaitu siswa belum pernah mendapatkan model pembelajaran renang gaya punggung secara spesifik; Siswa bosan dengan pembelajaran renang khususnya renang gaya punggung.
Siswa sekolah dasar yang belum menguasai teknik renang gaya punggung belum memiliki keteramplan memadai, sehingga mengalami kesulitan untuk melakukan teknik renang gaya punggung. Maka perlu pemberian latihan agar dapat melakukan renang gaya punggung.
Menurut Sukadiyanto (2011: 1) latihan merupakan suatu proses perubahan kearah lebih baik. Yaitu untuk meningkatkan kualitas fisik, kemampuan fungsional peralatan tubuh, dan kualitas psikis anak latih. Teknik dasar renang gaya punggung atau prinsip-prinsip mekanis renang gaya punggung sama seperti yang terdapat pada renang gaya lainnya.
Menurut David G Thomas (2002 : 25) teknik renang gaya punggung dibagi sebagai berikut : posisi badan, gerakan kaki, gerakan lengan, gerakan pengambilan nafas, koordinasi gerakan, daya apung. Permainan kincir bola adalah terobosan permainan yang dapat dilakukan siswa menggunakan alat bola sebagai sarana penunjang untuk meningkatkan keterampilan renang gaya punggung.
Permainan ini dilakukan dengan menggunakan bola besar berukuran 15 cm dengan kedalaman air rata-rata (tidak terlalu dalam dan tidak terlalu dangkal/setinggi dada).
Permainan kincir bola yang berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan renang gaya punggung siswa SD. Hal ini sejalan dengan pengertian permainan menurut Freud dan Erickson (Santrock, 2006 : 273).
Permainan adalah suatu bentuk penyesuaian diri manusia yang sangat berguna, menolong anak menguasai kecemasan dan konflik. Karena tekanan tekanan terlepaskan di dalam permainan, anak dapat mengatasi masalah-masalah kehidupan.
Tadinya anak-anak kesulitan berlatih renang gaya punggung, saat berlatih menggunakan metode permainan, pemikiran bahwa renang gaya punggung sulit dilakukan menjadi mudah dan menyenangkan. Peserta ekstrakurikuler melakukan latihan.
Latihan (training) olahraga adalah proses penyempurnaan berolahraga melalui pendekatan ilmiah yang berdasarkan prinsip-prinsip latihan, secara teratur dan terencana sehingga mempertinggi kemampuan dan kesiapan olahragawan (Ambarukmi dan Dwi, 2007 : 1).
Berdasarkan pembahasan yang sudah diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan permainan kincir bola mampu meningkatkan keterampilan renang gaya punggung siswa SDN Salam 1.
Dengan permainan, siswa berani dan mampu melakukan renang gaya punggung. Serta menghilangkan rasa cemas dan takut saat berada di dalam air. Diharapkan faktor penghambat pembelajaran renang dapat terindentifikasi secara luas seperti sarana prasarana dan waktu yang tidak mencukupi. (pf/lis)
Guru PJOK SDN Salam 1, Kec. Salam, Kabupaten Magelang